LAMONGAN – Tawa dan senyum merekah menghiasi wajah puluhan anak di Pendopo Lokatantra Lamongan pagi itu. Meski sempat diselimuti rasa cemas, mereka kini berseri-seri baru saja melewati satu momen penting dalam hidup mereka: khitan massal yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Senin ( 23/6/2025)
Acara yang menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi Lamongan ke-456 ini bukan sekadar prosesi medis. Ia menjelma menjadi panggung kecil kebahagiaan.
tempat anak-anak merasa diberi perhatian, disapa penuh kasih oleh Bupati Yuhronur Efendi, dan dibalut suasana penuh kehangatan.
“Ini bukan hanya sunatan. Ini adalah bagian dari perjalanan mereka menjadi pribadi yang tangguh. Sebuah memori yang akan mereka kenang hingga dewasa kelak,” tutur Pak Yes, sapaan akrab sang bupati.
Sebanyak 103 anak ikut serta dalam kegiatan ini. Antusiasme masyarakat luar biasa bahkan banyak yang harus ditolak karena kuota terbatas.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Tim Penggerak PKK dan Baznas Lamongan, membuktikan sinergi antara pemerintah dan masyarakat masih hidup dan berdetak.
Tak hanya khitan dengan teknik laser modern, para peserta juga mendapatkan edukasi lengkap dari tim medis Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Mulai dari cara perawatan luka, larangan terkena air, hingga panduan konsumsi obat semuanya diberikan agar para orang tua tidak merasa canggung merawat sang buah hati.
Dan yang membuat mata anak-anak berbinar adalah kejutan yang menanti di akhir: tas sekolah baru, sarung, sertifikat, obat-obatan, uang saku, hingga celana dalam khusus pasca-khitan.
“Hadiah-hadiah itu membuat anak saya makin semangat,” ujar Yayuk, warga Desa Magok, yang ikut mendampingi anaknya sejak subuh.
Ia mengaku sempat gugup, tapi rasa bangga mengalahkan segalanya. “Anak saya justru yang tidak sabar, ingin cepat-cepat sunat karena dengar nanti dapat tas dan uang,” ceritanya sambil tersenyum haru.
Di tengah hiruk pikuk dunia, kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa perhatian dan kasih sayang dari pemerintah bisa hadir dalam wujud yang sederhana namun bermakna.
Di balik senyum polos anak-anak itu, tumbuh harapan besar akan masa depan yang lebih cerah dimulai dari sebuah langkah kecil: khitan penuh cinta. (Ded)