TNI/POLRI

Panen Harapan Dari Balik Jeruji: Lapas Lamongan Teguhkan Peran Dalam Ketahanan Pangan

orbitnasional333
383
×

Panen Harapan Dari Balik Jeruji: Lapas Lamongan Teguhkan Peran Dalam Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
Img 20250720 wa0026

Panen Harapan Dari Balik Jeruji: Lapas Lamongan Teguhkan Peran Dalam Ketahanan Pangan

LAMONGAN – Di balik tembok tinggi dan gerbang besi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lamongan, kisah inspiratif tumbuh subur bersama hamparan padi dan gemericik air kolam ikan. Di tempat yang biasanya hanya dipandang sebagai ruang penebusan dosa,

kini muncul secercah harapan: warga binaan menanam masa depan, sekaligus ikut menyemai ketahanan pangan negeri, Minggu (20/7/2025)

Melalui program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), Lapas Lamongan tak hanya menjadi tempat pembinaan mental, tetapi juga pusat pelatihan keterampilan produktif.

Hasilnya Panen raya yang membanggakan lebih dari 10 ton gabah kering panen, serta ratusan kilogram ikan patin dan lele dari kolam budidaya seluas 500 meter persegi.

“Panen ini adalah bukti nyata bahwa pembinaan tak hanya menghasilkan perubahan perilaku, tapi juga kontribusi riil bagi masyarakat dan negara,” ujar Heri Sulistyo, Kepala Lapas Kelas II B Lamongan.

Lahan seluas dua hektare di dalam lingkungan lapas kini menjelma menjadi sawah produktif, diolah langsung oleh tangan-tangan warga binaan yang dibimbing oleh petugas pemasyarakatan dan tenaga teknis dari mitra daerah.

Ikan-ikan dipelihara penuh ketelatenan, mencerminkan perubahan dari dalam dari individu yang dahulu tersesat, kini berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat.

Tak hanya bertani dan beternak, warga binaan juga diajari berwirausaha melalui unit UMKM dan kerajinan tangan. Semangat kemandirian ditiupkan ke setiap program pembinaan.

membekali mereka bukan hanya dengan keahlian, tetapi juga dengan kepercayaan diri untuk kembali ke masyarakat kelak.

Program ini mendapat apresiasi dari Kadiyono, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur.

“Kami ingin lapas tak lagi sekadar menjadi tempat pengamanan, tetapi juga ruang pemberdayaan. Apa yang dilakukan Lapas Lamongan sejalan dengan Resolusi Pemasyarakatan 2025, yang menempatkan kemandirian sebagai pilar utama dalam pembinaan,” ungkapnya.

Di balik jeruji besi, para warga binaan membuktikan bahwa masa lalu tidak selalu menjadi akhir. Dengan bimbingan, kerja keras, dan kesempatan.

mereka turut menabur manfaat bagi bangsa. Lapas Lamongan pun kini tidak hanya dikenal sebagai lembaga pemasyarakatan, tetapi juga sebagai ladang harapan.(Ded)