LAMONGAN – udara Kampung Pandu Jotosanur diwarnai riuh suara tawa dan semangat. Lebih dari seribu pemancing dari penjuru Lamongan hingga luar kota berkumpul dalam satu semangat, Minggu (27/7/2025)
merayakan Hari Ulang Tahun ke-77 Korem 082/CPYJ dan Hari Jadi ke-456 Kabupaten Lamongan dengan cara yang unik dan penuh makna Lomba Mancing Bareng.
Di atas lahan seluas 10,5 hektare yang kini disulap menjadi pusat kegiatan pangan dan pemberdayaan masyarakat, tersaji pemandangan yang tak hanya menggembirakan,
tetapi juga menggugah. Tak sekadar seru-seruan, kegiatan ini membawa misi besar: ketahanan pangan berbasis kebersamaan.
Dalam momentum ini, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Batara Alex Bulo secara simbolis meresmikan sebuah kolam baru yang dinamai Kolam Pandu Sakti sebuah nama yang sarat filosofi.
Menurut beliau, kolam ini adalah simbol sinergi antara rakyat, TNI, dan pemerintah daerah dalam membangun negeri dari akar rumput.
“Kolam ini bukan sekadar fasilitas. Ia adalah cermin dari tekad bersama, hadirnya TNI dalam membantu rakyat, sesuai dengan delapan kewajiban pokok prajurit,” ujar Kolonel Batara, penuh semangat.
Tak hanya menyediakan hiburan, lahan yang menjadi lokasi lomba juga tengah digarap untuk penanaman padi dan jagung bagian dari program swasembada pangan. Kehadiran TNI di sektor ini menegaskan komitmen mereka dalam mendukung kedaulatan pangan masyarakat.
Sebagai pelengkap semangat keberpihakan pada rakyat, panitia juga menggelar pasar murah. Warga bisa mendapatkan beras dan minyak goreng dengan harga jauh di bawah pasaran, mengingatkan kita bahwa kebersamaan bisa menjadi solusi di tengah tekanan ekonomi.
Sejak matahari baru menyingsing, peserta telah memadati lokasi, membawa kail dan harapan. Kemeriahan tak hanya berasal dari ikan yang menyambar umpan, tetapi juga dari energi positif ribuan warga yang larut dalam suasana persaudaraan.
Ajang ini bukan hanya tentang siapa yang menangkap ikan terbanyak. Lebih dari itu, ia adalah simbol persatuan dan gotong royong, nilai-nilai yang menjadi kekuatan sejati bangsa ini.
Kolaborasi lintas sektor seperti ini membuktikan bahwa pembangunan tak melulu soal infrastruktur, tetapi juga soal hati dan kebersamaan.
Dan dari tepian kolam yang sederhana, semangat besar itu tumbuh, menyebar, dan mengakar kuat di bumi Lamongan.(Ded)