Peristiwa

Belasan Siswa SMAN 2 Lamongan Dilarikan Ke RSI Diduga Alami Keracunan

orbitnasional333
3297
×

Belasan Siswa SMAN 2 Lamongan Dilarikan Ke RSI Diduga Alami Keracunan

Sebarkan artikel ini
Img 20250917 wa0063

LAMONGAN – Suasana tenang di siang hari mendadak berubah menjadi kepanikan, Rabu (17/9/2025), sekitar pukul 14.30 WIB, Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dipenuhi hiruk-pikuk kedatangan belasan pelajar SMAN 2 Lamongan yang mengalami gejala serius, mulai dari mual, muntah, hingga lemas tak berdaya.

‎Mereka datang dengan wajah pucat dan tubuh lemas, sebagian bahkan harus dipapah atau dibopong oleh guru dan petugas sekolah yang sigap bertindak cepat.

‎Kecemasan tergambar jelas di wajah para pendamping, sementara tim medis langsung memberikan penanganan darurat.

‎Menurut penuturan Anggreini, salah satu guru yang turut mendampingi, gejala mulai terlihat secara masif di waktu hampir bersamaan.

‎”Sekitar pukul setengah tiga sore, beberapa siswa mengeluh mual dan pusing. Tak lama kemudian, ada yang muntah dan tampak lemas. Kami tak ingin mengambil risiko, langsung kami bawa ke rumah sakit,” jelasnya.

‎Ketika ditelusuri, para siswa diketahui sempat mengonsumsi berbagai jenis makanan sebelum insiden terjadi.

‎Ada yang membeli makanan ringan di kantin, sebagian lainnya makan dari koperasi, dan ada pula yang menerima jatah makanan dari program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG).

‎”Saat kami tanya, jawabannya bervariasi. Tidak semua makan hal yang sama, tapi semuanya merasa tidak enak badan setelah makan di lingkungan sekolah,” tambah Anggreini.

‎Hingga berita ini ditulis, para siswa masih dalam perawatan intensif. Tim medis tengah melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan penyebab pasti dari dugaan keracunan tersebut.

‎Pihak sekolah juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan guna menelusuri sumber makanan yang diduga menjadi pemicu.

‎Kejadian ini sontak menarik perhatian masyarakat, terlebih karena menyangkut program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang selama ini digadang sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap gizi anak-anak sekolah.

‎Apakah ini murni kasus kontaminasi dari pihak penyedia makanan, atau ada faktor lain? Semua masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut.(Ded)