LAMONGAN – Ketika malam mulai larut dan sebagian besar masyarakat beristirahat dari hiruk-pikuk aktivitas harian, sekelompok pejuang keamanan bergerak tanpa lelah, menembus gelap dan sunyi.
Mereka adalah para Babinsa dari Kodim 0812 Lamongan, yang bersinergi dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), GP Ansor, serta masyarakat dalam menjaga stabilitas wilayah melalui patroli siskamling terpadu, Jum’at (19/9/2025)
Di wilayah Kecamatan Brondong, kegiatan patroli gabungan tersebut menjadi gambaran nyata tentang bagaimana kolaborasi antar elemen bangsa dapat menjadi tameng kokoh bagi keamanan desa. Mengendarai sepeda motor dan dilengkapi perlengkapan standar.
mereka menyusuri jalan-jalan utama hingga pelosok perbatasan kecamatan membawa misi mulia memastikan setiap sudut wilayah tetap aman, damai, dan bebas dari gangguan kamtibmas.
“Ini bukan hanya patroli biasa. Ini adalah simbol sinergi antara TNI, Banser, dan masyarakat. Malam hari adalah waktu yang rawan, dan di situlah kehadiran kami menjadi penting,” tegas PJ Danramil 0812/18 Brondong dalam keterangannya usai kegiatan.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat malam ini juga menjadi bagian dari implementasi program Pembinaan Teritorial (Binter) TNI AD, yang mengedepankan pendekatan humanis dan partisipatif dalam menjaga keamanan wilayah.
Kehadiran unsur masyarakat dalam setiap patroli bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi kekuatan utama dalam membangun kepercayaan dan kedekatan antara aparat dan warga.
Di setiap titik yang disinggahan mulai dari poskamling, pemukiman warga, hingga area rawan gangguan keamanan para personel aktif berdialog, menyampaikan imbauan, dan membangun komunikasi sosial (komsos).
Warga pun diajak untuk tidak apatis terhadap lingkungan, serta berani melaporkan potensi konflik sejak dini.
“Kami ingin masyarakat ikut menjadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban. Tanpa peran serta mereka, mustahil tercipta rasa aman yang sejati,” tambah PJ Danramil.
Respon positif pun datang dari masyarakat. Warga mengaku merasa lebih tenang dengan hadirnya aparat dan relawan yang patroli hingga larut malam.
Tidak hanya menciptakan suasana aman, keberadaan mereka juga mempererat hubungan emosional antara warga dan aparat keamanan.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami merasa dilindungi, dan makin sadar bahwa menjaga desa bukan hanya tugas tentara, tapi tugas kita semua,” ucap Nasrul, salah satu warga Brondong, dengan penuh antusiasme.
Langkah ini menjadi bukti bahwa menjaga kestabilan wilayah tidak selalu harus dengan kekuatan senjata.
tetapi bisa dimulai dengan kekuatan hati, niat tulus, dan kerjasama yang harmonis antara aparat, organisasi masyarakat, dan warga.
Di tengah malam yang senyap, mereka bukan hanya menjaga ketertiban, tapi juga menyalakan harapan.
TNI AD, Banser, dan rakyat bersatu menjaga negeri, selangkah lebih dekat menuju Indonesia yang aman dan damai. (Ded)
Menjaga Negeri Di Tengah Malam STNI, Banser, Dan Masyarakat Ciptakan Kamtibmas Di Lamongan
