Ragam

Sudah Diresmikan Bupati Bojonegoro, Tapi Air IPA Wedoro Belum Mengalir ke Rumah Warga

orbitnasional333
819
×

Sudah Diresmikan Bupati Bojonegoro, Tapi Air IPA Wedoro Belum Mengalir ke Rumah Warga

Sebarkan artikel ini
C6e3f93c 4344 4479 8a3b 36d6db9ae845

BOJONEGORO – Instalasi Pengolahan Air (IPA) Wedoro yang diresmikan langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, pada Selasa (9/9/2025) lalu, kini menuai tanda tanya besar.

Pasalnya, hingga kini warga di Kecamatan Kedungadem dan Kepohbaru mengaku belum bisa menikmati air bersih ke rumah mereka, meski pipa sudah terpasang sejak tiga bulan lalu.

Salah satu warga Kedungadem, Mustakim, mengaku kecewa. Ia menilai peresmian yang sudah dilakukan pemerintah seolah belum membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

“Sudah dipasang tiga bulan lalu, tapi sampai sekarang air belum juga mengalir. Padahal kami sudah menunggu lama,” keluh Mustakim, Sabtu (20/9/2025).

Kekecewaan warga tersebut akhirnya ditanggapi langsung oleh Direktur PDAM Tirta Buana Bojonegoro, M. Khairul Anwar. Ia mengakui, meski sudah diresmikan, aliran air dari IPA Wedoro ada beberapa yang masih belum masuk ke sejumlah Sambungan Rumah (SR) di dua kecamatan tersebut.

Menurut Khairul, hal ini terjadi karena masih ada kendala teknis, mulai dari data pelanggan yang belum lengkap, proses penyempurnaan pipa, hingga persoalan teknis di lapangan seperti crossing jalan dan valve yang belum sepenuhnya terbuka.

“Memang ada beberapa sambungan rumah yang belum mengalir. Tim PDAM sudah bergerak cepat, bahkan lembur di hari Sabtu dan Minggu untuk membuka valve dan mengecek tekanan air. Di wilayah Sugihwaras dan Kedungadem sebagian sudah mulai berjalan, tapi di Kepohbaru masih ada yang belum tersambung karena jalur pipanya baru dibangun tahun ini,” jelas Khairul, Senin (22/9/2025).

Selain itu, ia menegaskan bagi warga yang ingin proses menyambung atau distribusi air ke rumah yang belum ada PDAM nya, membutuhkan koordinasi dengan kepala desa, perangkat desa dan RT/RW setempat. Hal ini untuk memastikan jalur pipa dan data pelanggan sesuai, sebelum dilakukan penyambungan resmi.

Khairul juga menambahkan, untuk tahun ini PDAM hanya memiliki keterbatasan anggaran, yakni sekitar 2.000 sambungan baru dengan prioritas kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

Program subsidi Sambungan Rumah (SR) pun masih berjalan, di mana pelanggan kalau ingin memasang cukup membayar Rp500 ribu dari harga normal Rp1,2 juta, sisanya disubsidi oleh PDAM.

“Bagi warga yang ingin segera terlayani, bisa mengajukan melalui kepala desa atau RT/RW untuk didata, nanti akan kami survei ke lapangan. Jika jalurnya siap, akan segera kami sambungkan. Tapi kalau belum ada pipa, akan kami usulkan ke Dinas PU untuk penanaman pipa tambahan,” terang Khairul.

Meski begitu, warga tetap berharap agar PDAM benar-benar serius mempercepat aliran air dari IPA Wedoro. Sebab, air bersih adalah kebutuhan mendasar yang tak bisa ditunda.

Kini, bola ada di tangan PDAM. Warga menunggu janji percepatan realisasi agar program IPA Wedoro benar-benar bisa dirasakan manfaatnya, bukan sekedar simbol peresmian semata. (yin)