Ragam

Kades Sukorejo Nganjuk Minta Maaf Terbuka Usai Singgung Wartawan

orbitnasional333
6416
×

Kades Sukorejo Nganjuk Minta Maaf Terbuka Usai Singgung Wartawan

Sebarkan artikel ini
Img 20250922 wa0073 copy 1280x847

NGANJUK – Jagat maya dihebohkan dengan viralnya pernyataan Kepala Desa (Kades) Sukorejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Sutrisno, di media sosial TikTok beberapa hari terakhir.

Video tersebut berisi ajakan untuk melawan oknum yang mengaku wartawan dan LSM tanpa identitas jelas.

Pernyataan itu sontak menuai reaksi keras dari kalangan jurnalis dan aktivis, hingga berujung klarifikasi resmi dari yang bersangkutan.

Dalam surat pernyataannya yang dibuat Senin (22/9/2025), Sutrisno secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh insan pers, wartawan, jurnalis, maupun LSM.

Ia mengakui bahwa ucapannya telah menimbulkan keresahan dan bisa menyinggung banyak pihak.

Sutrisno menegaskan, tujuan awal dari pernyataannya bukanlah menyerang profesi wartawan atau lembaga masyarakat, melainkan sebagai bentuk kegelisahan terhadap oknum yang mengaku wartawan dan LSM namun tidak memiliki identitas resmi.

Oknum tersebut kerap meminta uang kepada kepala desa sehingga membuat para Kades resah dan risih.

“Tujuan saya semata-mata untuk melawan oknum itu demi menjaga kondusifitas kerja kepala desa. Namun jika pernyataan saya melukai hati rekan-rekan media atau LSM, saya mohon maaf lahir batin yang sedalam-dalamnya,” ungkap Sutrisno dalam klarifikasinya.

Dia juga menegaskan bahwa video yang beredar di TikTok bukan disebarkan olehnya, melainkan diunggah pihak lain.

Meski demikian, dirinya tetap bertanggung jawab dengan menyatakan menarik kembali semua ucapan yang beredar di media sosial maupun media lainnya.

Di akhir klarifikasinya, Sutrisno menegaskan bahwa ia benar-benar tulus meminta maaf kepada seluruh wartawan, maupun LSM dari berbagai perkumpulan.

Ia berharap, persoalan ini bisa menjadi pelajaran bersama agar tidak ada lagi kesalahpahaman antara kepala desa dengan insan pers dan aktivis masyarakat.

“Saya menarik kembali ucapan saya. Semoga rekan-rekan memaafkan, dan saya berdoa semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua,” tutup Sutrisno.

Permintaan maaf oleh Kades Sukorejo Sutrisno ini bukan tanpa sebab, karena sebelumnya Ketua Umum Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Hartanto Boechori, telah mengirim surat resmi kepada Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.

Ketum PJI Boechori juga mengintruksikan kepada anggota PJI di seluruh Indonesia untuk melakukan publikasi serentak terkait pernyataan Kades Sukorejo yang kontroversi.

Menindaklanjuti hal itu, Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi langsung bergerak cepat dengan mengumpulkan 52 kepala desa se-Kabupaten Nganjuk bersama jajaran pengurus DPC PJI Nganjuk untuk membahas persoalan ini.

Dalam rapat tersebut, suasana berlangsung tegas namun penuh solusi agar ketegangan yang sempat memanas dapat segera mereda.

Ketua Umum PJI Hartanto Boechori berpesan kepada Ketua DPC PJI Nganjuk Bung Impi, untuk menegaskan pesan penting dalam forum tersebut.

“Kepala Desa maupun Bupati harus padamkan api yang sudah terlanjur dikobarkan. Jangan sampai persoalan ini makin meluas,” begitu pesan sang Ketum.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa komunikasi publik seorang pejabat desa sangat sensitif dan dapat berdampak luas, apalagi jika pernyataan tersebut beredar di media sosial.

Klarifikasi terbuka dari Sutrisno sekaligus menjadi contoh penting bahwa sikap rendah hati dan keberanian meminta maaf adalah langkah tepat untuk menjaga kondusifitas antara pemerintah desa dengan insan pers maupun masyarakat sipil. (yin)