LAMONGAN — Udara pagi di Desa Balun, Kecamatan Turi, terasa berbeda. Di bawah langit yang cerah dan semilir angin yang sejuk, ratusan warga berkumpul di Simpang Empat Kalikandang, Jalan Lingkar Utara (JLU), dalam satu tujuan mulia memanjatkan doa bersama demi keselamatan bangsa dan seluruh pengguna jalan, Selasa (23/9/2025)
Dalam kegiatan yang sarat makna ini, hadir sejumlah tokoh penting. Wakapolres Lamongan KOMPOL I Made Prawira Wibawa S., S.T., S.I.K., M.I.K., bersama Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Efendi, M.BA., M.EK., Wakil Bupati, jajaran DPRD, perwakilan BBPJN Jatim-Bali, unsur Muspika, serta kepala desa dan masyarakat sekitar, menyatu dalam suasana khidmat dan penuh harap.
Kepala Desa Balun, Totok Hariyadi, membuka acara dengan menyampaikan bahwa doa bersama ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata keprihatinan dan harapan bersama agar masyarakat selalu terlindungi dari bahaya, khususnya di jalur strategis JLU Lamongan yang ramai dilalui kendaraan.
“Ini adalah ikhtiar kami antara langit dan bumi. Kami percaya, keselamatan tak hanya datang dari rambu dan aturan, tetapi juga dari kekuatan doa,” ujar Totok dalam sambutannya.
Dari sisi teknis, Arvian, perwakilan dari BBPJN Jatim-Bali, memaparkan rencana strategis penambahan fasilitas keselamatan lalu lintas di titik-titik rawan.
seperti Simpang Empat Kalikandang dan Kaliotik. Evaluasi akan dilakukan secara berkala agar langkah ini benar-benar berdampak positif bagi pengguna jalan.
Bupati Lamongan, dalam pidatonya yang menyentuh hati, menegaskan pentingnya peran spiritualitas dalam pembangunan.
“Kemajuan fisik harus diiringi dengan kekuatan batin. Doa bersama ini adalah bagian dari cara kita menjaga harmoni, agar JLU bukan hanya jalur lintas, tetapi juga jalur keselamatan bagi semua,” ucapnya.
Sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban lalu lintas, Wakapolres Lamongan KOMPOL I Made Prawira Wibawa memberikan pernyataan dukungan penuh terhadap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait.
“Kami dari Polres Lamongan siap mengawal setiap langkah menuju keselamatan. Dengan adanya fasilitas tambahan dan kesadaran bersama, semoga angka kecelakaan menurun dan masyarakat semakin merasa aman saat berkendara,” tegasnya.
Acara ini ditutup dengan doa lintas agama yang dipimpin oleh para tokoh lintas keyakinan. Semua peserta larut dalam suasana haru, menyatukan hati dalam harapan besar untuk negeri.
Di tengah dunia yang serba cepat, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa keselamatan bukan hanya urusan teknis, tapi juga doa, kebersamaan, dan kesadaran.
Lamongan kembali menunjukkan bahwa kekuatan sejati bangsa terletak pada persatuan dan nilai-nilai spiritual yang dijaga bersama.(Ded)
Doa Bersama Di JLU Balun Ikhtiar Langit Dan Bumi Untuk Keselamatan Bangsa
