BOJONEGORO – Inovasi pelayanan kesehatan di Bojonegoro terus berkembang. Tahun 2025 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro resmi memperkenalkan layanan Satelit, yaitu saluran telemedicine puskesmas terintegrasi yang menyatukan seluruh akses layanan kesehatan hanya lewat satu pintu.
Kepala Dinkes Bojonegoro, Ninik Susmiati, menyampaikan bahwa layanan Satelit hadir sebagai jawaban atas tantangan luasnya wilayah Bojonegoro yang memiliki 430 desa dan kelurahan di 28 kecamatan dengan dukungan 35 puskesmas aktif.
“Selama ini masyarakat sering kebingungan mencari nomor kontak puskesmas. Dengan Satelit, cukup lewat satu saluran saja, lalu tinggal pilih puskesmas yang dituju. Jadi jauh lebih praktis, cepat, dan efisien,” jelas Ninik.
Melalui saluran telemedicine ini, masyarakat akan mendapatkan tiga layanan inti:
1. Informasi Layanan
Semua informasi ketersediaan layanan puskesmas baik dalam gedung maupun luar gedung bisa diakses dengan mudah. Termasuk edukasi seputar pola hidup sehat.
2. Konsultasi Kesehatan (Telekonsultasi)
Warga dengan penyakit kronis dapat melakukan konsultasi daring, bahkan obat bisa diantarkan langsung sesuai pedoman dan standar keselamatan pasien.
3. Aduan Layanan Kesehatan
Satelit membuka ruang evaluasi agar kualitas pelayanan di puskesmas terus meningkat.
Meski begitu, Ninik menegaskan bahwa keselamatan pasien tetap prioritas utama. Layanan digital tidak bisa sepenuhnya menggantikan pemeriksaan langsung. “Dalam kondisi tertentu, pasien tetap harus datang ke puskesmas agar diagnosa dan layanan medis tetap akurat,” tegasnya.
Agar layanan ini cepat dikenal, Dinkes Bojonegoro menggandeng posyandu dan kader kesehatan di desa sebagai garda depan sosialisasi. Dengan begitu, masyarakat tidak bingung lagi saat ingin memanfaatkan layanan ini.
Ninik juga mengingatkan, layanan Satelit hanya untuk kondisi non gawat darurat dan disarankan digunakan pada jam kerja. “Kalau darurat, langsung hubungi nomor darurat. Dokter konsulen nanti akan berkoordinasi dengan PSC 119 untuk penanganan lebih lanjut,” tambahnya.
Ke depan, Satelit tidak hanya berhenti pada akses informasi dan konsultasi. Dinkes menargetkan sistem ini bisa memantau progres pelayanan secara digital dan terintegrasi sehingga masyarakat bisa merasakan pelayanan kesehatan yang lebih mudah, aman, cepat, dan menyeluruh.
“Harapan kami, layanan ini bisa terus berkembang dan menjadi model layanan kesehatan modern bagi daerah lain,” pungkas Ninik.
Dengan hadirnya Satelit Telemedicine, Bojonegoro semakin memperkuat komitmen menghadirkan layanan kesehatan berbasis teknologi yang benar-benar berpihak pada masyarakat. (yin)