Infotaiment

KIrab Budaya Sederhana, Makna Yang Mendalam Seduluran Dan Doa Di Tanah Kuwanon Kecamatan Pucuk

orbitnasional333
695
×

KIrab Budaya Sederhana, Makna Yang Mendalam Seduluran Dan Doa Di Tanah Kuwanon Kecamatan Pucuk

Sebarkan artikel ini
Img 20250924 wa0029 copy 1280x708

LAMONGAN – Di tengah semilir angin pedesaan yang menyejukkan dan langit cerah yang menaungi persawahan, Desa Babatkumpul, khususnya Dusun Kuwanon, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan kembali menyelenggarakan sebuah tradisi luhur yang sarat makna Kirab Budaya Sedekah Bumi, Rabu (24/9/2025)

‎Tradisi ini bukan sekadar prosesi adat. Ia adalah wujud syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah yang diberikan hasil bumi, kesehatan, dan kebersamaan yang terjalin erat antar warga.

‎Kirab ini menjadi momen sakral, sekaligus pesta rakyat yang menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang mulai pudar di tengah zaman yang serba cepat.

‎Acara yang digelar pada hari yang penuh berkah tersebut dihadiri oleh seluruh warga Desa Babatkumpul, dari anak-anak hingga para sesepuh desa, yang tumpah ruah memenuhi jalanan Dusun Kuwanon.

‎Iring-iringan kirab yang membawa hasil bumi, tumpeng raksasa, dan hiasan-hiasan kultural menjadi pemandangan yang memukau mata.

‎Dibalut dengan busana adat Jawa dan nuansa budaya lokal, kirab ini tak hanya menyenangkan secara visual, tapi juga menggugah batin siapa pun yang menyaksikannya.

‎Gemuruh suara gamelan, senyuman warga, dan semangat gotong royong menjadikan acara ini tak sekadar seremoni, melainkan cerminan dari roh kebudayaan yang hidup dan bernapas di tengah masyarakat.

‎Turut hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh penting yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pelestarian budaya ini, antara lain:

‎1. PJ Danramil Pucuk, Peltu Dol Kholil
‎beserta jajaran anggota Koramil.

‎2. Kapolsek Pucuk, AKP Suud, S.H., M.A., bersama rombongan anggota Polsek.

‎3. Camat Pucuk, Bapak Galih, beserta staf Muspika Kecamatan Pucuk.

‎Kepala Desa Babatkumpul, Bapak Prawito, yang dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih yang mendalam atas antusiasme warganya serta kehadiran para tokoh yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam acara ini.

‎“Tradisi ini bukan hanya warisan leluhur, tapi juga amanah budaya yang harus kita jaga bersama. Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak, termasuk jajaran TNI, Polri, Muspika, dan tentu seluruh masyarakat Desa Babatkumpul yang telah bahu-membahu menyukseskan acara ini. Semoga berkah dari sedekah bumi ini membawa keselamatan dan rezeki melimpah bagi kita semua.”

‎Usai kirab, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.

‎Dalam suasana khidmat, ratusan warga menundukkan kepala, memanjatkan harapan kepada Sang Pencipta.

‎Mereka memohon agar bumi Kuwanon senantiasa diberkahi hasil panen yang melimpah, dijauhkan dari segala wabah penyakit, dan dikuatkan rasa persatuan di tengah tantangan zaman.

‎Tak lupa, berbagai hiburan rakyat pun disajikan setelah doa bersama dari pentas seni tradisional hingga pertunjukan musik lokal yang membuat suasana semakin hidup.

‎Gelak tawa anak-anak, canda para ibu, dan obrolan hangat para bapak menjadi penutup manis dari acara yang berlangsung penuh kehangatan.

‎Kirab Budaya Sedekah Bumi Dusun Kuwanon bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga jembatan menuju masa depan.

‎Di tengah arus globalisasi yang menggerus budaya lokal, tradisi ini menjadi benteng yang menjaga identitas, kebanggaan, dan jati diri masyarakat Desa Babatkumpul.

‎Semoga tradisi ini terus hidup, tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi sebagai sumber kekuatan moral dan spiritual yang mempersatukan masyarakat dalam semangat syukur dan kebersamaan.(Ded)