Ragam

Aries Agung Paewai: Kepala Sekolah Bukan Jabatan, Tapi Amanah Pemimpin Perubahan

orbitnasional333
8254
×

Aries Agung Paewai: Kepala Sekolah Bukan Jabatan, Tapi Amanah Pemimpin Perubahan

Sebarkan artikel ini
Aj 2

SURABAYA – Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari peran seorang pemimpin. Di balik keberhasilan sebuah sekolah, ada sosok kepala sekolah yang menjadi nakhoda, pengarah, sekaligus inspirator bagi guru dan siswa.

Hal inilah yang kembali ditegaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, saat membuka kegiatan pelatihan pembekalan dan motivasi bagi 116 bakal calon kepala sekolah tingkat SMA dan SMP di Asrama Haji Surabaya, Rabu (17/9/2025).

Kegiatan ini digelar oleh Balai Besar Guru Penggerak untuk Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGPGTK) sebagai langkah strategis Dindik Jatim dalam menyiapkan calon pemimpin pendidikan yang visioner, berkarakter, serta mampu menghadapi tantangan zaman.

Dalam sambutannya, Aries mengingatkan bahwa menjadi kepala sekolah tidak bisa hanya dipandang sebagai sebuah posisi struktural atau jabatan administratif.

Lebih dari itu, kepala sekolah adalah penggerak utama dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, kondusif, dan berdaya saing.

“Menjadi seorang kepala sekolah bukan sekedar memegang jabatan. Itu adalah amanah besar untuk memimpin perubahan. Kepala sekolah adalah sosok yang menentukan arah perjalanan sebuah sekolah, dari manajemen, kualitas guru, hingga karakter siswa,” tegas Aries.

Dia kemudian mengibaratkan peran kepala sekolah dengan seorang dirigen orkestra. Dalam sebuah pertunjukan musik, dirigen adalah pusat harmoni. Jika ia salah memberi aba-aba, maka seluruh irama akan terdengar sumbang.

“Begitu juga di sekolah. Setiap kebijakan dan keputusan kepala sekolah akan berpengaruh besar pada irama pendidikan. Jika pemimpin salah langkah, maka sekolah bisa kehilangan harmoni. Maka, bawalah orkestra ini menuju simfoni terbaiknya,” tambahnya.

Pelatihan yang diikuti 116 calon kepala sekolah ini tidak hanya berfokus pada motivasi dan pembekalan mental, tetapi juga menyajikan materi strategis dan teknis yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin pendidikan.

Beberapa materi yang disampaikan meliputi, Manajemen sekolah modern, termasuk tata kelola sumber daya manusia dan keuangan. Implementasi Kurikulum Merdeka, yang menekankan pembelajaran berbasis proyek, kreativitas, dan kemandirian siswa. Pengembangan karakter peserta didik, agar sekolah tidak hanya melahirkan siswa cerdas secara akademik, tetapi juga berintegritas dan berakhlak mulia.

Dengan bekal ini, diharapkan para calon kepala sekolah mampu memimpin lembaga pendidikan dengan visioner, kompeten, dan adaptif terhadap dinamika global.

Kadindik Aries menegaskan bahwa tantangan dunia pendidikan saat ini jauh lebih kompleks dibanding era sebelumnya. Revolusi digital, perubahan pola pikir generasi muda, hingga persaingan global menuntut sekolah untuk tidak hanya berfokus pada angka kelulusan, tetapi juga daya saing dan kesiapan menghadapi dunia nyata.

Seorang kepala sekolah, menurutnya, harus mampu menjadi problem solver sekaligus inovator. Bukan hanya administrator yang menandatangani berkas, melainkan pemimpin yang bisa menginspirasi guru, mendorong siswa untuk berkembang, dan menjadikan sekolah sebagai pusat inovasi.

“Kepala sekolah harus punya visi jauh ke depan. Tidak boleh puas hanya karena sekolahnya punya prestasi akademik. Ukuran keberhasilan itu lebih luas apakah siswanya siap menghadapi masa depan, apakah gurunya kreatif, dan apakah sekolahnya relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Program pembekalan calon kepala sekolah ini sejalan dengan visi besar pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, yakni generasi unggul yang berdaya saing global.

Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi dengan jumlah sekolah terbesar di Indonesia, memegang peranan penting dalam pencapaian visi tersebut.

Dindik Jatim menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pemimpin-pemimpin pendidikan yang tidak hanya berfokus pada target akademis, tetapi juga membangun karakter, etika, dan kreativitas siswa.

Pelatihan ini diharapkan menjadi fondasi awal bagi para calon kepala sekolah untuk mengemban amanah besar. Setelah lulus dan resmi menjabat, mereka akan langsung dihadapkan pada realitas lapangan yang penuh tantangan, mulai dari keterbatasan sarana prasarana hingga dinamika masyarakat sekitar sekolah.

Namun, dengan bekal ilmu dan motivasi yang kuat, Kadindik Aries optimistis para calon pemimpin pendidikan ini siap menjawab tantangan tersebut.

Selain bicara soal strategi manajerial, Dirinya juga menyinggung pentingnya keteladanan seorang kepala sekolah. Menurutnya, apa yang ditampilkan kepala sekolah baik sikap, disiplin, maupun integritas akan menjadi contoh nyata bagi guru dan siswa.

“Anak-anak belajar bukan hanya dari buku, tetapi juga dari teladan. Kepala sekolah yang disiplin akan mencetak guru yang disiplin, dan pada akhirnya siswa pun mencontoh. Itulah efek domino kepemimpinan,” jelasnya.

Dindik Jatim berharap, melalui program ini akan lahir kepala sekolah-kepala sekolah baru yang mampu menyalakan obor perubahan di masing-masing sekolah.

Dengan kepemimpinan yang visioner, sekolah di Jawa Timur bisa semakin kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Ke depan, Aries menargetkan setiap sekolah di Jatim dapat menghadirkan lingkungan belajar yang kreatif, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap sekolah dipimpin oleh orang yang tepat. Dengan begitu, kualitas pendidikan Jawa Timur akan terus meningkat dan memberi kontribusi nyata bagi terwujudnya Indonesia Emas,” pungkas Kadindik Jatim Aries Agung Paewai.

Pelatihan 116 calon kepala sekolah di Jawa Timur ini investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala sekolah bukan lagi hanya sosok administratif, melainkan pemimpin yang menentukan arah masa depan generasi muda.

Seperti dirigen orkestra yang menjaga harmoni musik, kepala sekolah dituntut untuk menjaga irama pendidikan agar tetap indah, harmonis, dan bermanfaat bagi bangsa.

Dengan semangat ini, Jawa Timur menegaskan diri sebagai provinsi yang serius menyiapkan pemimpin pendidikan yang mampu membawa sekolah menuju simfoni terbaiknya. (is)