LAMONGAN — Di bawah mentari pagi yang belum terlalu tinggi, semangat puluhan warga Dusun Karangboyo, Desa Karangwedoro, menyatu dalam satu tujuan, Senin (22/9/2025)
membangun kembali harapan yang sempat terkikis di bantaran Kali Kruwul. Bersama para anggota Koramil 0812/03 Turi, mereka menapaki lumpur dan batu, bukan dengan keluh, tapi dengan tekad dan senyum yang tak pernah lelah.
Bukan tanpa alasan. Perengan irigasi yang mereka benahi hari itu adalah urat nadi kehidupan pertanian di desa.
Sekian lama, aliran air yang menjadi sumber penghidupan para petani mulai melemah, terkikis usia dan waktu.
Bila dibiarkan bukan hanya sawah yang akan mengering, namun juga semangat dan masa depan generasi di Karangwedoro yang perlahan akan memudar.
Namun pagi itu, cerita yang berbeda ditulis. Gotong royong tak lagi sekadar tradisi ia menjelma menjadi perlawanan.
Sebuah bentuk cinta tanah kelahiran yang diterjemahkan lewat peluh dan kerja keras.
Dengan alat seadanya dan tenaga yang tulus, warga dan Babinsa bahu-membahu, seolah menyusun batu demi batu bukan hanya untuk menahan air, tetapi juga untuk membendung putus asa.
Di tengah kegiatan tersebut, hadir sosok pemimpin lapangan yang turut merasakan denyut perjuangan rakyatnya, Kapten Inf Tri Prastyo, Danramil 0812/03 Turi.
Ia menegaskan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pengayom, tetapi juga sebagai rekan seperjuangan dalam menghadapi tantangan hidup.
“Apa yang kita lakukan hari ini bukan sekadar membangun fisik irigasi. Kita sedang membangun ulang kepercayaan, mempererat persaudaraan, dan membuktikan bahwa saat rakyat dan TNI bersatu, tidak ada yang tidak mungkin,” ujar Kapten Tri Prastyo penuh semangat.
“Kami bangga menjadi bagian dari kerja bersama ini. Di sinilah TNI menemukan jati dirinya: bersama rakyat, dalam suka dan duka, membangun negeri dari titik terkecil sekalipun.”
Tak ada perbedaan pangkat di ladang perjuangan hari itu. Semua sama pejuang kehidupan yang sedang menanam benih harapan.
Suara cangkul bersahutan, tawa anak-anak desa mengiringi, dan langkah-langkah kecil membentuk jejak besar bagi masa depan.
Karya bakti ini bukan hanya tentang membenahi aliran air, tapi tentang menjaga agar semangat gotong royong tidak pernah mati.
Dan seperti aliran Kali Kruwul yang kembali deras, semangat warga Karangwedoro pun mengalir deras menuju masa depan yang lebih terang.(Ded)
Di Tepi Kali Kruwul Babinsa Turi Dan Warga Karangwedoro Satukan Kekuatan Dalam Karya Bakti
