BOJONEGORO – Musyawarah Kabupaten (Muskab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bojonegoro berlangsung panas dan penuh dinamika.
Gelaran yang dilaksanakan di Baresta Cafe, Sabtu (6/9/2025) itu diwarnai voting untuk menentukan anggota formatur, setelah terpilihnya Ketua IPSI periode 2025–2029.
Acara resmi tersebut dihadiri 13 ketua perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI Bojonegoro, masing-masing didampingi dua perwakilan anggota, serta jajaran pengurus IPSI Jawa Timur.
Agenda utama Muskab meliputi penyampaian laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya sekaligus pemilihan ketua baru.
Dari hasil pemungutan suara, H. Endro Setyo Widodo, SE, SH. berhasil meraih dukungan mayoritas dengan mengantongi 9 rekomendasi dari 13 perguruan.
Dukungan besar itu mengantarkannya kembali dipercaya memimpin IPSI Bojonegoro untuk periode 2025–2029.
Dalam Sidang Pleno, Endro secara resmi ditetapkan sebagai ketua terpilih. Usai ditetapkan, Endro menyampaikan rasa syukurnya atas amanah tersebut.
“Terima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan. Amanah ini akan saya jalankan dengan penuh tanggung jawab demi kemajuan pencak silat di Bojonegoro,” ujar Endro.
Meski pemilihan ketua berjalan relatif lancar, sidang sempat memanas saat pembentukan tim formatur.
Sesuai tata tertib, formatur terdiri dari 5 orang yaitu ketua terpilih, 1 perwakilan pengurus lama, dan 3 orang dari perwakilan perguruan.
Namun, penentuan tiga nama perwakilan perguruan menimbulkan perdebatan sengit.
Sejumlah peserta sidang meminta agar pemilihan dilakukan secara voting, bukan penunjukan langsung.
Setelah melalui perdebatan, voting akhirnya digelar untuk menentukan nama-nama anggota formatur.
Berikut tim formatur hasil keputusan Muskab IPSI Kabupaten Bojonegoro tahun 2025, Ketua: H. Endro Setyo Widodo, SE, SH. Anggota: Budiyanto, S.Pd, Arif Nanang Sugianto, S.STP., MM., Sasmito, dan Nur Rohman, S.Pd.
Dengan terpilihnya kepengurusan baru ini, para peserta Muskab berharap IPSI Bojonegoro semakin solid dan mampu membawa pencak silat ke level lebih tinggi, baik di tingkat daerah maupun provinsi.
Pencak silat sebagai warisan budaya asli Indonesia diharapkan terus berkembang melalui pembinaan atlet muda dan kompetisi yang berkesinambungan.
Muskab kali ini membuktikan bahwa dinamika organisasi berjalan sehat, dengan semangat demokrasi yang tetap mengedepankan persatuan di tengah perbedaan pandangan.
IPSI Bojonegoro kini menatap periode baru 2025–2029 dengan harapan lebih maju, solid, dan berprestasi. (Yin)