Infotaiment

Kampung Samin Bikin Kejaksaan Bojonegoro Takjub, Ini Alasannya

orbitnasional333
3107
×

Kampung Samin Bikin Kejaksaan Bojonegoro Takjub, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
Img 20250612 wa0000 copy 1280x946

BOJONEGORO – Upaya menjaga jati diri bangsa terus digelorakan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro, salah satunya lewat gelaran Rapat Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM) yang berlangsung di Kampung Samin, Dusun Jipang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Rabu (11/6/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro Muji Murtopo, karena Kejari selaku Ketua Tim PAKEM, dan melibatkan berbagai unsur penting, mulai dari Kasun Jipang, Kepala Desa Margomulyo, Camat Margomulyo, Perhutani Ngawi, hingga berbagai elemen masyarakat.

Kajari Bojonegoro Muji Murtopo melalui Kasi Intel Reza Aditya Wardhana menjelaskan, tujuan utama kegiatan ini bukan hanya pengawasan, tapi juga menggali dan melestarikan nilai luhur budaya lokal, khususnya komunitas Samin yang memiliki akar sejarah panjang sebagai bentuk perjuangan non kekerasan rakyat terhadap kolonialisme.

“Komunitas Samin bukan sekedar kelompok budaya, tapi simbol perlawanan damai bangsa Indonesia yang patut kita lestarikan,” tegasnya.

Dalam diskusi tersebut, dijelaskan bahwa komunitas Samin kini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh pemerintah.

“Komunitas Samin sebagai warisan nenek moyang, sehingga dapat di aplikasikan di era saat ini, warisan budaya saat ini cenderung tergerus arus modernisasi. Kita mengajak semua untuk sama-sama melestarikan warisan budaya bangsa, sehingga tidak kehilangan identitas jati diri bangsa,” jelasnya.

Ia melanjutkan, bahkan motif batik khas Samin ‘Obor Sewu’ telah resmi didaftarkan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai kekayaan budaya yang harus dilindungi.

Namun sayangnya, di tengah derasnya arus modernisasi, budaya ini mulai tergerus. Oleh karena itu, lewat forum ini semua pihak diajak bersatu untuk melestarikan identitas budaya dan jati diri bangsa.

“Kalau kita tidak bergerak bersama melestarikan budaya, maka anak cucu kita akan kehilangan akar sejarahnya sendiri,” imbuhnya.

Sementara, Tokoh masyarakat Samin, Bambang Sutrisno yang merupakan generasi kelima dari Samin Surosentiko menyambut baik kunjungan istimewa ini.

Ia mengaku Kajari terkesan dengan kebersamaan, kekompakan, dan semangat pelestarian nilai-nilai budaya yang masih kuat di tengah arus modernisasi.

Menurutnya, Kajari juga mengapresiasi rencana kerja sama antara masyarakat Samin dan petani dalam program pengelolaan hutan berbasis masyarakat.

“Program ini diharapkan dapat segera dimulai tahun depan saat awal musim hujan guna mencegah bencana alam seperti yang sempat terjadi di kawasan Sungai Gandong Gondang,” ucapnya

Rapat koordinasi PAKEM ini bukan hanya menjadi forum koordinasi formal, tapi juga jadi ruang pemantik semangat kebangsaan dalam menjaga warisan leluhur yang sarat nilai luhur dan filosofi masyarakat.

Ini juga merupakan langkah nyata Kejaksaan Negeri Bojonegoro untuk menjaga semangat Bhinneka Tunggal Ika di tengah dinamika sosial yang berkembang. Sinergi antar instansi diharapkan mampu menciptakan suasana damai dan harmonis di tengah keberagaman masyarakat.

Acara ditutup dengan makan bersama, menyantap sayur lodeh terong khas masyarakat Jipang, serta ziarah ke petilasan Mbah Surosentiko tokoh pendiri ajaran Samin. (yin)