Peristiwa

Kecelakaan Maut di Perempatan Masjid Mlideg Bojonegoro, Bocah 9 Tahun Meninggal di Tempat

orbitnasional333
5526
×

Kecelakaan Maut di Perempatan Masjid Mlideg Bojonegoro, Bocah 9 Tahun Meninggal di Tempat

Sebarkan artikel ini
Img 20250728 wa0003 copy 1280x960

BOJONEGORO – Peristiwa tragis kembali mengguncang wilayah Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun tewas seketika dalam insiden kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Minggu malam, 27 Juli 2025 sekitar pukul 23.45 WIB, di perempatan Masjid Desa Mlideg, Jalan Poros Kedungadem–Sukorame.

Korban meninggal adalah M. Hafiz Nur Arfandi, warga Dusun Tondomulo, Kecamatan Kedungadem. Bocah malang itu dibonceng oleh ibunya, Sumiatun (42), yang juga mengalami luka serius dengan kondisi patah tulang kaki kanan. Saat ini, Sumiatun tengah dirawat intensif di RSI Muhammadiyah Sumberrejo.

Kapolsek Kedungadem, AKP Mat Suiswanto, membenarkan kejadian tersebut dan memaparkan kronologinya kepada awak media. Ia menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat kurangnya kewaspadaan di titik rawan simpang empat yang kerap dilalui kendaraan lintas kabupaten.

Berdasarkan keterangan resmi, kejadian bermula saat Truk Box Suzuki Elf bernopol B 9300 KXX yang dikemudikan oleh Hariman (39) warga Bekasi, melaju dari arah barat ke timur dengan kecepatan sedang.

Saat truk mendekati perempatan Masjid Mlideg, secara tiba-tiba dari arah utara muncul Sepeda Motor Suzuki Smash warna silver bernopol S 5750 BY, yang dikendarai Sumiatun berboncengan dengan putranya.

Karena jarak yang terlalu dekat dan motor muncul mendadak, pengemudi truk tak mampu menghindar. Benturan pun tak bisa dihindari, menyebabkan Hafiz meninggal di tempat dan ibunya terpental dengan luka cukup parah.

“Motor muncul tiba-tiba dari arah utara, jarak sudah terlalu dekat. Sopir truk tidak sempat menguasai kendaraan,” jelas AKP Mat Suiswanto.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian langsung memberi pertolongan dan melapor ke Polsek Kedungadem.

Pasca kejadian, AKP Mat Suiswanto mengeluarkan imbauan keras kepada masyarakat. Ia menyoroti fenomena meningkatnya angka kecelakaan sejak infrastruktur jalan di Kedungadem diperbaiki dan kini dalam kondisi mulus.

“Kami minta warga lebih berhati-hati. Jalan memang sudah bagus, tapi justru banyak pengendara jadi lalai. Jangan belok atau menyeberang tanpa memastikan situasi aman dari kiri dan kanan,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa kecelakaan seringkali berawal dari pelanggaran kecil, seperti tidak memperhatikan lalu lintas atau berkendara dengan kecepatan tinggi.

“Kurangi kecepatan, jangan karena jalan halus lantas ugal-ugalan. Ingat, nyawa taruhannya,” imbuhnya.

Saat ini, kasus kecelakaan tersebut ditangani oleh Unit Laka Lantas Polres Bojonegoro untuk penyelidikan lebih lanjut. (yin)