Infotaiment

Khidmat Peringatan 1 Muharram 1447 H Di Masjid Agung Lamongan: Momen Hijrah Menuju Cahaya

orbitnasional333
988
×

Khidmat Peringatan 1 Muharram 1447 H Di Masjid Agung Lamongan: Momen Hijrah Menuju Cahaya

Sebarkan artikel ini
Img 20250714 wa0042 copy 720x479

LAMONGAN – Dalam balutan malam yang tenang dan penuh makna, halaman Masjid Agung Lamongan dipenuhi oleh cahaya kebersamaan.

Ribuan langkah menyatu dalam satu niat: menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah dengan dzikir, doa, dan harapan baru.

Minggu malam (13/07/2025), suasana religius menyelimuti kawasan Jl. KH. Hasyim Asy’ari No.11, saat masyarakat Lamongan dari berbagai penjuru menghadiri Pengajian Umum yang digelar dengan penuh kekhidmatan.

Tak sekedar tradisi tahunan, kegiatan ini menjadi ruang kontemplasi bagi umat Islam untuk melakukan hijrah, bukan hanya secara lahir, tapi juga batin.

Wakapolres Lamongan, Kompol I Made Prawira Wibawa S., S.T., S.I.K., M.I.K., turut hadir dalam acara tersebut, bersama Kasdim 0812/Lamongan Mayor Arh Ngateno,

Ketua Pengadilan Negeri Lamongan Ali Shobirin, perwakilan PCNU, serta Ketua Takmir Masjid Agung KH. M. Ma’shym Lutfillah, M.Pd.I.

Turut menyemarakkan, para pengurus takmir dan tokoh masyarakat yang duduk berdampingan dengan hangatnya ukhuwah.

Rangkaian kegiatan dibuka dengan alunan hadrah yang menggema syahdu, menyusul pembacaan doa iftitah oleh KH. Abdul Aziz Khoiri.

dan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustaz Ahmad Nasrullah, S.Pd., yang menggetarkan hati setiap pendengarnya.

Salah satu momen berkesan malam itu adalah penyerahan bantuan satu unit mobil ambulans dari Paguyuban Makam Islam Kelurahan Jetis kepada Takmir Masjid Agung Lamongan sebuah bentuk nyata dari solidaritas dan kepedulian sosial umat.

Dalam sambutannya, KH. Ma’shym Lutfillah mengajak hadirin untuk menjadikan pergantian tahun hijriah sebagai titik balik menuju perbaikan diri.

“Tahun Baru Islam bukan sekadar penanggalan. Ia adalah panggilan jiwa untuk hijrah—dari gelap menuju terang, dari lalai menuju sadar, dari sekadar hidup menuju kehidupan yang bermakna,” ujarnya dengan penuh hikmah.

Acara mencapai puncaknya saat KH. Sa’dullah Syarofu Husein menyampaikan tausiah. Dengan tutur yang lembut namun menggugah,

ia mengingatkan bahwa Muharram adalah salah satu bulan haram yang dimuliakan Allah, di mana pahala amal kebaikan dilipatgandakan, dan dosa pun demikian.

“Jangan biarkan Muharram berlalu tanpa bekas. Jadikan Asyura sebagai momentum memperbanyak ibadah, memperbanyak sedekah, dan memperkuat niat hijrah ke arah yang diridhai Allah SWT,” pesannya.

Malam itu ditutup dengan doa bersama, membentang harapan agar tahun baru ini menjadi awal yang lebih baik—bagi pribadi, keluarga, dan negeri.

Dengan tertib, aman, dan penuh kekhusyukan, acara ini menjadi penanda bahwa di tengah arus zaman, semangat hijrah dan nilai-nilai keislaman masih terpatri kuat di sanubari masyarakat Lamongan.(Ded)