BOJONEGORO – Seleksi terbuka yang digelar sejak 4 September 2025 untuk jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) belum mencatat satu pun peserta yang resmi mendaftar. Padahal, diketahui masa akhir pendaftaran, pada Kamis (18/9/2025).
Fenomena ini menjadi sorotan publik, mengingat jabatan Sekda adalah posisi strategis yang menjadi motor penggerak birokrasi di Pemkab Bojonegoro.
Ketiadaan pendaftar membuat masyarakat bertanya-tanya, apakah karena persyaratan yang cukup ketat, atau justru karena banyak pejabat masih “menunggu momen” di detik terakhir.
Dari informasi yang beredar, sebenarnya ada sejumlah pejabat yang mulai bergerak untuk menyiapkan berkas pendaftaran.
Beberapa nama yang muncul di antaranya Staf Ahli Sukemi, Sekretaris DPRD Bojonegoro Edi Susanto, serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Mahmudi.
Mahmudi, ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa dirinya tengah menyiapkan persyaratan untuk ikut bersaing dalam seleksi jabatan prestisius tersebut. Ia menyebut ada 17 persyaratan administrasi yang harus dilengkapi.
“Rencananya saya baru akan mendaftar pas hari terakhir penutupan. Semua syarat sudah saya siapkan,” ujarnya dengan nada santai, Rabu (17/9/2025).
Pendaftaran Sekda Bojonegoro sendiri terbuka bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memenuhi kriteria tertentu.
Seleksi ini dilakukan secara transparan untuk menjaring sosok birokrat terbaik yang mampu mengendalikan roda pemerintahan daerah, terutama dalam mengoordinasikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Jika hingga batas akhir tidak ada pendaftar resmi, besar kemungkinan panitia seleksi akan memperpanjang waktu pendaftaran.
Namun, banyak pihak meyakini sejumlah pejabat akan memanfaatkan “last minute” untuk menyerahkan berkas.
Kini, publik Bojonegoro menunggu siapa saja pejabat yang benar-benar berani maju, dan siapa yang akan terpilih menjadi Sekda baru Bojonegoro menggantikan posisi strategis yang sudah lama kosong. (yin)
