TNI/POLRI

Menembus Sekat Tanah Dan Waktu, Babinsa Sekaran Setia Mendampingi Petani

orbitnasional333
659
×

Menembus Sekat Tanah Dan Waktu, Babinsa Sekaran Setia Mendampingi Petani

Sebarkan artikel ini
Aj 1 2

LAMONGAN – Di tengah terik mentari yang menggantung di langit Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, tampak sosok berseragam loreng berjalan menyusuri hamparan ladang jagung yang menguning, Selasa (26/8/2025)

Dialah Serma Imam Sutomo, Babinsa dari Koramil 0812/16 Sekaran, yang tak kenal lelah hadir di tengah denyut kehidupan para petani.

Di balik tugas utamanya sebagai penjaga kedaulatan negara, Serma Imam menunjukkan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga hadir sebagai sahabat rakyat.

Lewat komunikasi sosial yang ia lakukan hari ini, bukan hanya sekadar dialog yang tercipta, melainkan jalinan kepercayaan dan kebersamaan yang tumbuh di atas tanah garapan.

“Tantangan para petani bukan hanya musim, tapi juga serangan hama seperti tikus, dan pertumbuhan rumput liar yang sering kali menghambat perkembangan tanaman,” ujarnya saat berbincang akrab dengan sejumlah petani.

Di sela-sela obrolan hangat di pematang sawah, ia juga menyinggung pentingnya distribusi pupuk yang merata dan tepat sasaran. Baginya, pendampingan bukan hanya soal kehadiran fisik.

tetapi memastikan setiap unsur pertanian berjalan sebagaimana mestinya dari benih hingga panen, dari air hingga hasil.

Program pompanisasi yang telah berjalan turut menjadi perhatian Serma Imam.

Ia memastikan bahwa kebutuhan air bagi para petani tetap tercukupi, terutama di musim kering seperti saat ini.

Tugas-tugas kecil yang ia emban, sesungguhnya menjadi bagian dari upaya besar menjaga ketahanan pangan negeri.

Pendampingan pertanian oleh Babinsa bukanlah sebuah rutinitas administratif belaka, melainkan panggilan nurani untuk turut menjaga kehidupan.

Sebab sejatinya pertanian adalah nadi yang menghidupi bangsa, dan petani adalah pahlawan yang menumbuhkan harapan dari tanah yang bersahaja.

Dengan semangat kemanunggalan TNI dan rakyat, langkah kecil di ladang ini menjadi bagian dari gerak besar menuju swasembada pangan nasional.

Di antara daun-daun jagung yang bergoyang ditiup angin, ada harapan yang terus tumbuh bersama Babinsa, petani tak pernah sendiri.(Ded)