TNI/POLRI

Polres Lamongan Selidiki Dugaan Keracunan Makanan Di SMAN 2 Lamongan

orbitnasional333
3115
×

Polres Lamongan Selidiki Dugaan Keracunan Makanan Di SMAN 2 Lamongan

Sebarkan artikel ini
Img 20250918 wa0048

LAMONGAN – Suasana di SMAN 2 Lamongan mendadak mencekam saat belasan siswa mengalami muntah-muntah secara bersamaan, Rabu  sore.

‎Kejadian yang diduga akibat konsumsi makanan terkontaminasi ini mengakibatkan 22 siswa harus menjalani perawatan medis di berbagai fasilitas kesehatan, Kamis (18/9/2025)

‎Gejala dialami secara serentak oleh para siswa usai menyantap makanan yang disediakan dalam sebuah kegiatan sekolah.

‎Mereka segera dievakuasi ke rumah sakit dan klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan.

‎RSI Nasrul Ummah menjadi lokasi perawatan terbanyak, menangani 18 siswa, dengan rincian 12 menjalani rawat jalan dan 6 masih dirawat inap.

‎Klinik Sartika Lamongan menerima 2 siswa, RS Permata Hati Tikung dan Puskesmas Deket masing-masing merawat 1 siswa.

‎Menurut laporan dari tenaga medis, kondisi seluruh siswa kini mulai membaik, meski beberapa masih menjalani observasi intensif.

‎Tidak tinggal diam, Polres Lamongan segera menurunkan tim khusus untuk menyelidiki dugaan keracunan ini. Penyelidikan mencakup pendataan korban.

‎pengumpulan keterangan saksi, serta pengambilan sampel makanan yang kemudian dikirim ke BBLKM Surabaya untuk diuji secara laboratorium.

‎“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan menunggu hasil uji laboratorium sebagai dasar tindakan lanjutan,” ujar Ipda M. Hamzaid, Kasi Humas Polres Lamongan.

‎Kepedulian pemerintah daerah turut terlihat dari kunjungan Bupati Lamongan ke rumah sakit tempat para siswa dirawat.

‎Dalam kunjungannya, beliau memastikan bahwa para siswa mendapatkan penanganan yang layak serta menyatakan komitmen penuh untuk mengusut tuntas penyebab kejadian ini.

‎Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi terkait sumber makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan.

‎Hasil laboratorium dari BBLKM Surabaya akan menjadi kunci untuk mengungkap asal muasal kejadian ini.

‎Insiden ini menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap keamanan makanan, terutama dalam lingkungan pendidikan, harus diperketat.

‎Masyarakat kini menanti kejelasan penyebab insiden tersebut, sembari berharap seluruh siswa dapat segera pulih sepenuhnya. (ded)