TNI/POLRI

Remaja Pesilat Konvoi Liar Di Lamongan, Polisi Bertindak Tegas Jangan Sakiti Hati Orang Tuamu

orbitnasional333
531
×

Remaja Pesilat Konvoi Liar Di Lamongan, Polisi Bertindak Tegas Jangan Sakiti Hati Orang Tuamu

Sebarkan artikel ini
Img 20250720 wa0027

LAMONGAN – Langit dini hari di Desa Wedoro, Kecamatan Sukorame, Lamongan, mendadak riuh oleh deru knalpot dan konvoi liar sekelompok remaja pesilat. Sabtu (19/7/2025)

Tak sekadar melintas, mereka membelah sunyi malam dengan suara motor yang memekakkan, mengganggu kenyamanan warga yang tengah beristirahat.

Aksi tak bertanggung jawab itu berakhir cepat. Warga yang geram memutuskan untuk tidak tinggal diam.

Dengan sigap, mereka menghentikan iring-iringan dan menyerahkan para remaja itu ke pihak kepolisian setempat.

Sebanyak 14 remaja, termasuk satu perempuan, akhirnya diamankan di Mapolres Lamongan bersama 11 unit sepeda motor. Mereka menjalani pemeriksaan intensif hingga menjelang sore.

Beragam alasan mereka lontarkan, mulai dari solidaritas antaranggota perguruan hingga dalih tak masuk akal bahwa mereka sedang menggalang dana.

Namun bagi Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, ini bukan sekadar pelanggaran ketertiban. Ini soal nilai,

tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang tua.
Dalam pertemuan yang penuh pesan moral, para orang tua dipanggil untuk menjemput anak-anak mereka sendiri.

“Kalian ini bukan hanya melanggar aturan, tapi juga menyakiti hati orang tua. Pernahkah kalian mengingat bagaimana mereka merawatmu sejak bayi? Memasang popok, begadang saat kau demam” tegas Kapolres di hadapan para remaja dan orang tuanya.

Hingga pukul 15.00 WIB, para remaja itu akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing, tidak dengan kepala tegak, tetapi semoga dengan hati yang lebih sadar.
Polres Lamongan menegaskan,

langkah tegas akan terus dilakukan terhadap segala bentuk aksi yang mengganggu ketertiban umum, terutama jika dilakukan oleh kelompok-kelompok beridentitas.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa semangat persaudaraan dalam perguruan silat tak seharusnya disalurkan dalam bentuk yang meresahkan.

Justru sebaliknya, nilai-nilai luhur seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan hormat pada masyarakat dan orang tua harus dijunjung tinggi.(Ded)