LAMONGAN – Udara pagi di Lapangan Gajah Mada, Lamongan, terasa lebih segar dari biasanya. Ribuan langkah berpadu dalam irama senam, tawa bersahutan, dan semangat gotong royong menyala terang, Jum’at (19/9/2025)
Inilah wajah Lamongan yang bersatu dalam harmoni memperingati World Cleanup Day 2025, sebuah gerakan global yang membumi di hati masyarakat lokal.
Mengusung semangat kebersamaan dan cinta lingkungan, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., Bupati Lamongan, jajaran Forkopimda, serta lapisan masyarakat yang antusias mengikuti setiap rangkaian acara sejak fajar menyingsing.
Acara dimulai dengan senam bersama, menjadi simbol awal dari langkah serentak menuju Lamongan yang lebih bersih dan sehat.
Dalam sambutannya, Bupati Lamongan mengajak seluruh masyarakat untuk tidak hanya terlibat hari ini, tetapi menjadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai budaya hidup sehari-hari.
Usai senam dan sambutan, aksi nyata pun dimulai. Dengan semangat gotong royong, peserta diberangkatkan untuk membersihkan berbagai titik di wilayah Lamongan, memungut sampah sebagai bentuk tanggung jawab bersama atas bumi yang kita pijak.
Tak berhenti di sana, kegiatan ini juga ditandai dengan penanaman pohon oleh para pejabat Forkopimda sebuah langkah simbolik yang sarat makna: menanam harapan, menjaga kehidupan, dan mewariskan udara segar bagi generasi mendatang.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Lamongan menyampaikan komitmen Polri dalam mendukung gerakan pelestarian lingkungan.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Mari kita jadikan aksi ini sebagai awal dari budaya hidup bersih di Lamongan,” ujar AKBP Agus Dwi Suryanto.
Aksi World Cleanup Day 2025 di Lamongan ini tak hanya menjadi ajang membersihkan sampah, tapi juga menyemai kesadaran, mempererat kebersamaan, dan menyuarakan harapan akan masa depan yang lebih hijau.
Dengan gerakan ini, Lamongan menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dari satu plastik yang dipungut, dari satu pohon yang ditanam, dari satu hati yang peduli.(ded)
