BOJONEGORO – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid bungkam saat dikonfirmasi oleh media ini untuk dapat menjelaskan tindakan apa yang dilakukan terkait longsornya TPT dan pagar GOR, yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem.
Masyarakat setempat berharap untuk mendapatkan penjelasan serta tindakan yang konkret dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bojonegoro. Namun, hingga saat ini, respons yang diberikan cukup minim. Untuk memahami lebih lanjut, perlu ditelusuri tindakan yang diambil oleh dinas serta alasan di balik kurangnya komunikasi terbuka.
Salah satu hal yang terlihat adalah ketidakjelasan dari Dinas Pemuda dan Olahraga dalam memberikan informasi mengenai langkah-langkah yang akan diambil. Dalam hal ini, beberapa pihak merasa kebingungan dan tidak mendapatkan akses informasi yang diperlukan untuk menangani dampak dari bencana. Kebungkamannya membuat banyak pihak mempertanyakan efektivitas dalam penanganan masalah ini.
Beberapa warga setempat yang lagi nongkrong diwarung kopi mengungkapkan, bahwa peran serta Pemerintah Kabupaten, khususnya dinas yang terkait, sangat penting dalam menjelaskan situasi ini kepada warga.
“Harusnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga tidak bungkam dan bisa menjelaskan situasi ini kepada masyarakat, dan harus segera ada tindakan, agar tidak terjadi longsor susulan,” ungkap mbah tro salah satu warga, Selasa (24/12/2024).
Selain itu, mereka mencatat bahwa sikap kepala dinas yang tampak tidak responsif dapat berdampak negatif pada upaya penanganan. Sikap tenang tanpa penjelasan dapat memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap dinas tersebut.
“Melihat situasi ini, sangat penting untuk memperkuat komunikasi antara Dinas Pemuda dan Olahraga dengan Pemerintah Desa serta masyarakat,” ucap dia.
Diwartakan sebelumnya, Tembok Penahan Tanah (TPT) dan pagar Gedung Olah Raga (GOR) di Kecamatan Kedungadem tepatnya di Desa Sidomulyo, ambrol pada Minggu (22/12/2024) sekira pukul 18.00 Wib.
Kejadian ini berlangsung setelah beberapa hari cuaca tidak bersahabat, dengan hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Kedungadem. Intensitas hujan yang tinggi berkontribusi signifikan terhadap kondisi arus aliran sungai dan meningkatkan potensi longsor. (Red)