Daerah

‎Trans Jatim Koridor VII Siap Mengaspal, Hadirkan Harapan Baru Bagi Warga Pesisir Lamongan

orbitnasional333
430
×

‎Trans Jatim Koridor VII Siap Mengaspal, Hadirkan Harapan Baru Bagi Warga Pesisir Lamongan

Sebarkan artikel ini
Img 20250920 wa0023

LAMONGAN – Angin segar datang dari pesisir utara Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemkab Lamongan tengah mempersiapkan peluncuran Trans Jatim Koridor VII, Sabtu (20/9/2025)

‎sebuah terobosan transportasi publik yang akan menghubungkan Terminal Lamongan hingga Terminal Paciran, melintasi berbagai desa pesisir yang selama ini belum terjamah moda angkutan massal yang memadai.

‎Koridor baru ini tak sekadar jalur perjalanan ia adalah jembatan harapan bagi ribuan warga, pelajar, pedagang, dan wisatawan yang selama ini menggantungkan hidup pada akses transportasi terbatas.

‎Diharapkan mulai beroperasi pada Oktober 2025, Koridor VII menjadi manifestasi nyata dari pemerataan pembangunan hingga ke sudut-sudut pesisir Lamongan.

‎Dengan 31 titik pemberhentian, Trans Jatim Koridor VII membentang sepanjang lebih dari 50 kilometer, menyusuri pusat kota hingga desa-desa seperti Sukodadi, Karanggeneng, hingga pemandian legendaris Air Panas Brumbun.

‎Jalur ini akan mempersingkat waktu tempuh dan membuka akses lebih luas bagi masyarakat yang ingin bekerja, belajar, ataupun sekadar menikmati keindahan pesisir.

‎Salah satu penumpang potensial, Bu Murni (48), warga Solokuro, mengaku sangat menantikan kehadiran layanan ini.

‎”Kalau dulu ke kota harus dua kali naik angkutan, kadang nunggu sampai satu jam. Kalau nanti ada bus langsung, pasti lebih mudah dan murah,” katanya dengan mata berbinar.

‎Demi menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tarif yang ditetapkan pun sangat bersahabat: hanya Rp 5.000 untuk umum dan Rp 2.500 bagi pelajar dan santri.

‎Dengan waktu operasional dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, serta interval keberangkatan 10-15 menit di jam sibuk, Trans Jatim Koridor VII digadang-gadang menjadi tulang punggung mobilitas kawasan pesisir.

‎Sebanyak 15 unit bus akan disiagakan 14 di antaranya operasional dan satu sebagai cadangan.

‎Di sepanjang jalur, pemerintah juga akan membangun 45 shelter dan 38 bus stop guna memudahkan akses naik-turun penumpang.

‎Lebih dari sekadar angkutan, kehadiran koridor ini juga diproyeksikan mampu mengurangi kemacetan di kawasan Gerbang Kertasusila serta mendorong geliat pariwisata pesisir Lamongan, seperti kawasan pantai, religi, hingga wisata air panas.

‎”Trans Jatim Koridor VII adalah bentuk komitmen kami menghadirkan transportasi publik yang adil, merata, dan berkualitas. Tidak hanya di kota besar, tapi juga hingga ke desa-desa pesisir,” ujar perwakilan Dinas Perhubungan Jatim.

‎Di balik peluncuran Trans Jatim Koridor VII, ada tekad besar untuk menjadikan transportasi sebagai alat pemersatu pembangunan.

‎Dari desa ke kota, dari siswa hingga pedagang, dari pagi hingga malam bus ini membawa lebih dari sekadar penumpang. Ia membawa harapan, peluang, dan kemajuan.

‎Dan ketika bus pertama mengaspal di bulan Oktober nanti, bukan hanya mesin yang akan menyala.

‎Semangat baru masyarakat pesisir pun akan bergerak, menuju masa depan yang lebih terhubung.(Ded)