BOJONEGORO – Malam Senin (1/9/2025) menjadi momen tak terlupakan bagi warga Desa Dayukidul, Kecamatan Kedungadem. Lapangan voli SDN 1 Dayukidul berubah menjadi lautan manusia.
Ratusan warga dari berbagai dusun tumpah ruah memenuhi pinggir lapangan untuk menyaksikan langsung Turnamen Voli Antar Dusun yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Sorak sorai penonton yang membawa atribut sederhana seperti bendera kecil, peluit, hingga bedug mini, menambah kemeriahan suasana.
Tak hanya kaum muda, orang tua hingga anak-anak pun berbaur mendukung tim kebanggaannya masing-masing. Turnamen ini benar-benar menjelma menjadi pesta rakyat sekaligus hiburan murah meriah bagi warga desa.
Laga pembuka mempertemukan Dusun Dayugeneng dengan Dusun Nglongok. Sejak awal, permainan berlangsung cepat. Dayugeneng tampil garang dengan serangan tajam yang sulit dibendung lawan. Set demi set, Nglongok kesulitan keluar dari tekanan.
Dukungan suporter membuat Dayugeneng semakin percaya diri, hingga akhirnya mereka menutup pertandingan dengan skor telak 2–0.
Pertandingan kedua berlangsung jauh lebih dramatis. Dusun Banaran berhadapan dengan Dusun Wadegan Lor, dan sejak peluit awal, pertandingan sudah berjalan sengit. Kedua tim saling balas serangan dan skor kejar-kejaran hingga harus diputuskan lewat tiga set penuh.
Teriakan penonton semakin membahana, membuat atmosfer lapangan memanas. Akhirnya, setelah pertarungan ketat, Banaran berhasil menekuk Wadegan Lor dengan skor tipis 2–1. Kemenangan itu disambut gegap gempita penonton yang datang dari dusun Banaran.
Turnamen ini digagas oleh Karang Taruna Muda Karya Desa Dayukidul sebagai wujud kebersamaan dan perayaan kemerdekaan. Kepala Desa Dayukidul, Siti Mutma’inah, yang hadir langsung menyaksikan pertandingan, memberikan apresiasi tinggi.
“Kegiatan ini jangan hanya dilihat dari siapa yang menang atau kalah, tapi bagaimana kita bisa tetap guyup rukun. Olahraga adalah sarana untuk mempersatukan, bukan memisahkan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Puji Harianto mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme warga.
“Dari anak-anak, remaja, hingga orang tua semua turun langsung mendukung. Inilah semangat kebersamaan yang ingin kita ciptakan lewat turnamen ini,” ujarnya penuh semangat.
Suasana riuh rendah, tepuk tangan, teriakan dukungan, hingga yel-yel khas antar dusun membuat turnamen ini terasa lebih dari sekedar kompetisi olahraga.
Turnamen voli antar dusun ini sekaligus menjadi wadah silaturahmi, hiburan rakyat, serta perekat persatuan warga Dayukidul.
Dengan kemenangan Dayugeneng dan Banaran, keduanya berhak melaju ke babak berikutnya. Dipastikan laga-laga berikut akan semakin menegangkan, mengingat rivalitas antar dusun semakin memanas.
Turnamen ini membuktikan bahwa olahraga, khususnya voli, tak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga memperkuat persaudaraan dan persatuan warga desa. (yin)