Infotaiment

Senandung Dzikir di Tengah Rintik Harapan: Ribuan Jamaah Penuhi Alun-alun Lamongan

orbitnasional333
1352
×

Senandung Dzikir di Tengah Rintik Harapan: Ribuan Jamaah Penuhi Alun-alun Lamongan

Sebarkan artikel ini
Img 20250504 Wa0060

LAMONGAN – Dalam balutan malam yang hangat dan langit yang menggantungkan doa, Alun-alun Lamongan menjelma menjadi lautan putih. Ribuan jamaah Majelis Al Khidmah, pada hari Sabtu malam Minggu (4/5/2025)

khusyuk melafalkan dzikir, menyatu dalam satu ikrar suci mendoakan kejayaan bagi tanah kelahiran mereka.

menjadi saksi bisu dari gelombang spiritual yang menyapu jantung kota. Peringatan Hari Jadi Lamongan ke-456 bukan hanya seremoni penuh protokol, melainkan momentum menyelami makna terdalam tentang kebersamaan, harapan, dan doa yang tak pernah lekang.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, berdiri di hadapan jamaah. Suaranya lirih tapi tegas, menyampaikan pesan bahwa pembangunan tidak hanya berbicara soal jalan yang mulus atau gedung yang menjulang, tapi juga jiwa yang bersih, hati yang tenteram, dan masyarakat yang bersatu.

Dzikir malam ini bukan sekadar ritual. Ini adalah ikhtiar batin, agar langkah kita sebagai pemerintah dan masyarakat senantiasa diridhai,” ujarnya.

Pemerintah daerah memaparkan 15 program prioritas yang dirancang tak hanya untuk membangun infrastruktur, tetapi juga merawat nilai-nilai spiritual dan sosial masyarakat. Di antara program unggulan itu, Lamongan Sehat, Lamongan Hijau, dan UMKM Naik Kelas menjadi poros penggerak roda kemajuan yang inklusif.

Namun lebih dari itu, malam dzikir ini mengajarkan satu hal: bahwa pembangunan yang sejati lahir dari niat tulus, dan didorong oleh doa-doa yang mengalir dari ribuan hati yang berharap.

Di tengah gema doa, suara-suara kecil bersahutan. Anak-anak yang ikut orang tuanya duduk bersila, menatap langit dengan mata polos seolah mereka mengerti bahwa masa depan Lamongan kini sedang dipanjatkan kepada Sang Pengatur Segalanya.

Dan malam itu, Lamongan tidak hanya memperingati usianya yang ke-456. Ia juga sedang menulis bab baru dalam buku sejarahnya dengan tinta harapan dan cahaya doa.(Ded)