Bojonegoro – Dalam rangka mendukung program stabilisasi pasokan dan harga pangan, Polsek Bojonegoro Kota bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Bojonegoro menggelar Gerakan Pangan Murah, Minggu (10/8/2025). Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Masjid At-Taqwa, Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Bojonegoro.
Sebanyak 1 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) disediakan dan langsung habis terjual kepada masyarakat dalam hitungan jam. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian lintas sektor terhadap daya beli warga di tengah dinamika harga kebutuhan pokok.
Kapolsek Bojonegoro Kota, AKP Agus Elfauzi, menyampaikan bahwa inisiatif tersebut merupakan wujud sinergi antara kepolisian dan organisasi kemasyarakatan dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pokok harian sekaligus membantu menstabilkan harga pangan,” ujarnya.
Ketua PDPM Bojonegoro, M. Imam Akbar Al Haromein, menilai pasar murah ini bukan sekadar transaksi ekonomi, tetapi juga sarana memperkuat jalinan sosial.
“Ini menjadi momentum mempererat silaturahmi antarjamaah dan masyarakat sekitar, sekaligus menumbuhkan kembali semangat gotong royong,” katanya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro, Suwito, turut memberikan apresiasi atas dukungan semua pihak, termasuk Polres Bojonegoro. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan prinsip dakwah Muhammadiyah yang menekankan nilai manfaat bagi umat.
“Kolaborasi seperti ini sangat selaras dengan semangat Muhammadiyah untuk hadir dan memberi solusi bagi masyarakat,” ujar Suwito.
Menariknya, kegiatan pasar murah ini berlangsung bersamaan dengan agenda rutin Pengajian Ahad Pagi di Masjid At-Taqwa, yang dihadiri ratusan jamaah. Perpaduan antara kegiatan spiritual dan sosial ekonomi tersebut dinilai memberikan dampak positif yang menyeluruh.
Selain menjual beras terjangkau, kegiatan ini juga menjadi ajang interaksi langsung antara aparat kepolisian dan warga. Hal itu turut memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan secara kolektif.
Masyarakat berharap program serupa dapat digelar secara rutin, terutama menjelang momen-momen penting yang kerap diiringi lonjakan harga pangan