LAMONGAN – Di bawah langit biru bulan Agustus yang cerah, gemuruh semangat kemerdekaan menggema di setiap penjuru Kabupaten Lamongan, Minggu (24/8/2025)
Seluruh lapisan masyarakat, dari pelosok desa hingga pusat kecamatan, larut dalam euforia perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia,Di 27 kecamatan yang tersebar.
semangat merah putih tidak hanya berkibar di tiang-tiang bendera, tapi juga dalam hati setiap insan.
Pawai budaya dan karnaval rakyat menjadi magnet yang menyatukan perbedaan dalam bingkai persatuan.
Ribuan warga tumpah ruah ke jalan, mengenakan busana warna-warni, menampilkan seni, budaya, dan kreativitas lokal yang memukau.
Kendaraan hias berlalu bak parade mimpi, mengusung pesan-pesan kebangsaan dengan cara yang menghibur dan membanggakan.
Di balik kemeriahan itu, berdiri tegap para prajurit tanpa panggung sorotan. Babinsa jajaran Kodim 0812 Lamongan hadir sebagai penjaga harmoni.
Mereka bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat yang merayakan kemerdekaan dengan sukacita.
Di Kecamatan Sambeng, sosok Pelda Riski bersama Babinsa lainnya tampak aktif dan sigap.
Mereka bersinergi dengan aparat desa dan panitia pelaksana untuk memastikan karnaval berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
Dengan penuh tanggung jawab, mereka mengatur lalu lintas, menjaga keselamatan peserta, dan memberikan rasa nyaman bagi penonton yang memadati ruas jalan.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga, tapi juga sebagai bagian dari rakyat yang merayakan kemerdekaannya. Tugas kami adalah memastikan kegembiraan ini tidak ternoda oleh hal-hal yang tak diinginkan,” ungkap Pelda Riski dengan ketegasan yang bersahaja.
Karnaval ini menjadi ajang ekspresi yang membahagiakan. Dari pelajar hingga perangkat desa, semua mengambil peran.
Tarian tradisional, musik daerah, hingga kostum bertema perjuangan mengisi panggung jalanan dengan semangat nasionalisme yang tulus dan murni.
Rina (17), pelajar asal Desa Sambeng, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
“Ini bukan sekadar karnaval, tapi momen kami menunjukkan cinta pada tanah air. Rasanya seperti satu desa bersatu, menari di bawah panji merah putih,” ucapnya penuh semangat.
Kehadiran Babinsa tak hanya memberi rasa aman, tapi juga menegaskan bahwa TNI selalu dekat dengan rakyat.
Melalui pengabdian yang senyap namun bermakna, mereka menjaga kemeriahan ini tetap dalam koridor kedamaian.
Karnaval HUT ke-80 RI di Kabupaten Lamongan bukan hanya sebuah perayaan, melainkan refleksi cinta tanah air yang tumbuh dari akar budaya dan semangat gotong royong.
Di tengah riuh tawa dan sorak sorai, ada getar haru yang menegaskan: kemerdekaan bukan sekadar angka, melainkan jiwa yang hidup dalam kebersamaan.(ded)
