Peristiwa

Asyik Nongkrong Sambil Ngopi di Jam Dinas ASN Lamongan di Ciduk Satpol PP

orbitnasional333
6221
×

Asyik Nongkrong Sambil Ngopi di Jam Dinas ASN Lamongan di Ciduk Satpol PP

Sebarkan artikel ini
Img 20250429 Wa0058

LAMONGAN – Dua aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan harus menahan malu usai kepergok keluyuran di luar kantor saat jam kerja.

Kedua ASN tersebut terjaring razia kedisiplinan yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Selasa, 29 April 2025.

Mirisnya, salah satu dari mereka, seorang ASN perempuan, dipergoki tengah asyik nongkrong di warung kopi saat rekan-rekan sejawatnya sibuk menjalankan tugas di kantor.

Yang lebih mencengangkan, ia kedapatan tanpa membawa surat tugas atau izin resmi dari atasannya.

“Petugas kami mendapati seorang ASN perempuan santai di warung kopi, padahal saat itu masih jam kerja dan ia tidak bisa menunjukkan surat tugas,” ungkap Kasi Operasional Satpol PP Lamongan, Taupan, dengan nada kecewa.

Tak berhenti di situ, di lokasi berbeda, petugas juga menciduk seorang ASN laki-laki yang sedang asyik belanja di sebuah toko.

Lagi-lagi, tak ada surat perintah tugas maupun izin dari pimpinan yang bisa ditunjukkan.

Lokasi-lokasi yang disisir dalam razia kedisiplinan ini antara lain warung kopi di Jalan Kombespol M. Duryat, toko di Pasar Tingkat Jalan Hasyim Ashari, serta beberapa titik di sepanjang Jalan Veteran dan Jalan Lamongrejo.

“Kami tidak main-main. ASN yang berkeliaran tanpa alasan jelas saat jam kerja langsung kami data dan diberi teguran keras,” tegas Taupan.

Kedua ASN yang terjaring pun harus menerima konsekuensinya. Tak hanya mendapat teguran dari Satpol PP, nama mereka juga akan dilaporkan ke instansi tempat mereka bekerja untuk ditindaklanjuti secara administratif.

Razia ini digelar sebagai bagian dari upaya Satpol PP menegakkan kedisiplinan dan etika kerja di kalangan abdi negara.

Masyarakat pun dibuat geram karena ulah segelintir ASN yang justru absen dari tugasnya demi urusan pribadi.

“Kalau begini, bagaimana masyarakat mau percaya pada pelayanan pemerintah,” celetuk salah satu warga. (Ded)