LAMONGAN – Guyuran hujan yang tak henti-hentinya dalam sepekan terakhir mengubah wajah dua desa di Kecamatan Turi, Lamongan. Sungai Kruwul yang biasanya tenang, kini tak mampu lagi membendung derasnya debit air.
Akibatnya, luapan sungai merambah ke jalan desa dan fasilitas umum, menebar genangan yang mengganggu aktivitas warga.
Dua desa yang terdampak paling parah adalah Desa Kemlagigede dan Desa Turi. Di Kemlagigede, air merambat hingga ke jalan utama sepanjang kurang lebih 400 meter, dengan ketinggian mencapai 5 cm, Sabtu (17/5/2025)
Sementara itu, di Turi, halaman sekolah dasar negeri setempat SDN Turi terpaksa tergenang air setinggi sekitar 10 cm, menyulitkan kegiatan belajar-mengajar.
Menurut Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Sugeng Widodo, banjir ini tak hanya disebabkan curah hujan tinggi, tetapi juga limpasan air dari Waduk Gondang yang menambah volume Sungai Kruwul secara signifikan.
“Kami terus lakukan pemantauan bersama unsur TNI-Polri dan BPBD,” ujar Sugeng saat dikonfirmasi.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lamongan kini bersiaga di lapangan, melakukan pemantauan dan penilaian terhadap perkembangan air.
Langkah antisipatif juga dilakukan oleh warga dan aparat gabungan, menutup tanggul dengan terpal dan bambu untuk menghindari jebolnya tanggul yang bisa memperparah keadaan.
Meski genangan air belum mencapai rumah warga, kekhawatiran tetap membayang. Jika hujan di wilayah selatan Lamongan terus mengguyur, bukan tidak mungkin air akan naik dan menggenangi pemukiman serta lahan pertanian.
Untuk saat ini, belum ada laporan kerugian materiil, namun kewaspadaan tetap dikedepankan. Lamongan, yang selama ini dikenal dengan ketangguhan pertanian dan keteduhan desa-desanya, kembali diuji oleh amukan alam yang tak terduga.(Ded)
