Daerah

Gizi Oke Ilmu Dapat, School Food Care Resmi Diluncurkan Kadisdik Jatim di SMA Bojonegoro

orbitnasional333
8080
×

Gizi Oke Ilmu Dapat, School Food Care Resmi Diluncurkan Kadisdik Jatim di SMA Bojonegoro

Sebarkan artikel ini
Img 20250705 wa0027 copy 1280x791

BOJONEGORO – Upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan asupan gizi siswa terus digenjot Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Salah satu langkah konkretnya adalah lewat program unggulan School Food Care (SFC) yang kini mulai menyebar ke sejumlah sekolah, termasuk SMA Negeri 3 Bojonegoro.

Program ini merupakan bagian dari upaya besar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung ketahanan pangan di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan melalui tangan-tangan kreatif para pelajar.

Dalam kunjungannya, pada Sabtu, 5 Juli 2025, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Kadisdik Jatim) Aris Agung Paewai menyempatkan diri meninjau langsung seluruh proses implementasi program.

Mulai dari menu makanan yang disajikan untuk siswa, proses pengolahan di dapur sekolah, hingga kualitas bahan makanan yang digunakan, semua tak luput dari perhatiannya.

Kadisdik Aris juga tampak antusias melihat berbagai fasilitas yang menjadi bagian dari program edukasi pangan tersebut.

School Food Care bukan sekadar program makan sehat di sekolah. Lebih dari itu, SFC mengintegrasikan ilmu pertanian, perikanan, peternakan, dan kewirausahaan dalam kegiatan belajar-mengajar.

Di SMAN 3 Bojonegoro, siswa dan guru bahu-membahu mengelola lahan kebun, kolam ikan, kandang ternak, dan dapur olahan makanan.

Seluruh hasilnya dimanfaatkan untuk menyediakan menu sehat dan bergizi bagi seluruh warga sekolah.

Kadisdik Jatim Aris melihat langsung proses penyajian makanan sehat kepada siswa. Ia juga menyempatkan berdialog dengan para guru dan siswa soal dampak positif program ini terhadap pembelajaran.

“Saya benar-benar mengapresiasi semangat luar biasa siswa dan guru di SMAN 3 Bojonegoro. Sekolah ini telah menjadi laboratorium kehidupan, bukan hanya tempat belajar teori, tetapi juga tempat belajar tanggung jawab, kemandirian, dan cinta lingkungan,” ungkap Aris.

Dirinya menegaskan, agar SFC tak berhenti di Bojonegoro saja. Ia ingin program ini menjadi model pembelajaran kontekstual berbasis ketahanan pangan yang bisa direplikasi di sekolah lain di Jawa Timur.

“Kita butuh lingkungan sekolah yang sehat, produktif, dan membentuk karakter positif. Program ini menjawab itu semua,” tegasnya.

Dengan mengedepankan kolaborasi antar siswa, guru, dan lingkungan sekitar, School Food Care membuktikan bahwa ketahanan pangan dan pendidikan karakter bisa berjalan berdampingan di ruang-ruang sekolah. SMA Negeri 3 Bojonegoro kini menjadi salah satu wajah sukses dari visi besar ini. (yin)