GRESIK — Pagi yang mestinya biasa di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, mendadak menjadi sunyi dan berat. Sebuah kabar duka datang menghentak seorang gadis muda ditemukan telah tiada di kamar mandi kosnya, tubuhnya tergantung dalam diam yang dalam. Jumat (27/6/2025)
Gadis itu berinisial FMK, 26 tahun, berasal dari Desa Bedahan, Lamongan. Ia adalah lulusan perguruan tinggi, perempuan tangguh yang meniti harapan di kota orang, namun akhirnya tumbang dalam pergulatan batin yang tak tampak oleh mata.
Tubuhnya pertama kali ditemukan oleh MDC, pria yang disebut sebagai kekasih korban. Ia datang ke kos korban pagi hari, seperti janji yang sempat terucap sehari sebelumnya.
Namun pintu terkunci dan panggilan tak berbalas. Dengan kunci cadangan, ia membuka pintu dan menyaksikan kenyataan yang menghantam jiwanya FMK telah pergi, tergantung pada seutas tali jemuran, di balik sunyi kamar mandi.
Kapolsek Kebomas, Kompol Gatot Setyo Budi, membenarkan kejadian ini. “Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan kuat mengarah pada tekanan ekonomi yang berat sebagai pemicu tindakan nekat tersebut,” ucapnya.
Dalam keterangan pihak kepolisian, FMK sempat mengeluhkan beratnya beban hidup. Gaji dari pekerjaannya dianggap terlalu kecil untuk menopang biaya hidup sehari-hari. Dalam percakapan terakhirnya dengan sang kekasih, FMK tampak resah, namun tak banyak bicara.
Tragisnya, keluarga korban memutuskan untuk tidak melakukan autopsi. Mereka telah mengikhlaskan kepergian putri mereka dan membuat surat pernyataan resmi.
Kisah FMK adalah potret nyata dari banyak anak muda di negeri ini. Berpendidikan tinggi, bercita-cita besar, namun harus berjibaku dengan dunia kerja yang kadang kejam dan tak ramah.
Di balik status sarjana, ada tekanan batin, tuntutan ekonomi, dan kesunyian yang tak semua orang mampu pahami.
Jika kamu, atau seseorang yang kamu kenal, sedang merasa kewalahan dalam menjalani hidup, jangan hadapi semuanya sendiri.
Berbicaralah. Mintalah bantuan. Kesehatan mental bukanlah kelemahan ia adalah bagian dari keberanian untuk bertahan.
Semoga FMK beristirahat dalam damai.
Dan semoga kita yang masih berjalan di dunia ini belajar untuk lebih saling mendengar, lebih peduli, dan lebih mengasihi satu sama lain. Sebab kadang, satu kata penghiburan bisa menyelamatkan nyawa.(Ded)