LAMONGAN – Kabupaten Lamongan dikenal sebagai lumbung pangan terbesar di Jawa Timur, dengan padi sebagai komoditas utama yang menghiasi sawah-sawah hijau yang membentang sejauh mata memandang.
Keadaan ini menarik perhatian berbagai pihak, termasuk kelompok tani, untuk melakukan studi ke Kampung Pandu Jotosanur di Kabupaten Lamongan. Salah satu kunjungan dilakukan oleh kelompok petani dari kecamatan terdekat, yang datang ke Kampung Pandu untuk mendapatkan sosialisasi mengenai padi PMJ 01 dan pupuk organik dari satgas pandu, pada Sabtu (15/03/2025).
Pelda Duladi dan Serda Krisna, anggota Satgas Pandu yang juga merupakan penemu bibit padi PMJ 01 dan pupuk organik, menjelaskan bahwa PMJ 01 adalah hasil persilangan bibit padi yang menghasilkan varietas unggul dengan masa panen yang lebih cepat, tahan terhadap perubahan cuaca, dan memiliki batang yang lebih kokoh.
“Bibit padi PMJ 01 sangat cocok untuk lahan sawah tadah hujan, karena tahan terhadap cuaca kering dan memiliki masa panen yang relatif lebih singkat,” ujarnya.
Selain itu, kelompok tani yang berkunjung juga diperkenalkan dan diajari cara membuat pupuk organik.
Langkah strategis dan keseriusan yang dilakukan Pelda Duladi dan Serda Krisna sebagai penemu bibit padi unggul PMJ 01 dan dalam pembuatan pupuk organik memberikan harapan baru bagi para petani. Mereka berharap padi jenis PMJ 01 dapat menjadi solusi untuk lahan tadah hujan yang mereka miliki.
“Dengan masa panen yang lebih singkat dan ketahanan terhadap cuaca kering, padi PMJ 01 diharapkan dapat meningkatkan hasil panen, sehingga membantu petani dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Ini juga akan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Kami berharap program Kampung Pandu dari Kodim ini dapat membantu para petani untuk memaksimalkan hasil panen padi mereka, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan yang diusung oleh program pemerintah,” tutupnya. (Ded)