TNI/POLRI

Panen Jagung Di Solokuro: Harmoni TNI, Pemerintah, Dan Alam Wujudkan Ketahanan Pangan

orbitnasional333
476
×

Panen Jagung Di Solokuro: Harmoni TNI, Pemerintah, Dan Alam Wujudkan Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
Img 20250625 wa0053 copy 720x541

LAMONGAN – Di hamparan lahan subur Desa Tebluru, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Selasa (25/6/2025)

raut wajah penuh semangat dan kebanggaan tampak jelas dari para petani, anggota TNI, dan aparat pemerintahan.

Di bawah sinar matahari yang ramah, mereka bersama-sama memetik hasil kerja keras berbulan-bulan: jagung yang tumbuh subur dan siap panen.

Kegiatan panen jagung ini bukan sekadar rutinitas pertanian biasa. Di balik butiran jagung yang menguning sempurna itu, tersimpan kolaborasi erat antara Koramil 0812/23 Solokuro, Muspika setempat, Perhutani, para penyuluh lapangan, dan masyarakat desa.

Lahan seluas dua hektare milik Perhutani ini dijadikan demplot oleh Koramil sebagai laboratorium alam tempat ilmu dan kerja nyata bertemu.

“Dari ladang ini, kami tidak hanya memanen jagung, tetapi juga harapan. Harapan agar para petani di Solokuro semakin percaya diri, semakin terampil, dan semakin sejahtera,” ujar Serka Suzaki, Batuud Koramil 0812/23 Solokuro, dengan penuh keyakinan.

Menurutnya, kehadiran TNI di tengah petani bukan hanya untuk menjaga stabilitas wilayah, tetapi juga menjaga ketahanan pangan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional.

Lebih lanjut, Serka Suzaki menjelaskan bahwa panen kali ini juga menjadi tolok ukur keberhasilan pendampingan yang selama ini diberikan.

“Kami tidak hanya datang ketika benih ditanam, tapi terus mendampingi hingga jagung bisa dipanen. Ini bentuk nyata komitmen kami,” tambahnya.

Kepala Desa Tebluru, Hamtoro, turut hadir menyaksikan keberhasilan warganya. Ia mengungkapkan bahwa demplot ini telah menjadi sumber inspirasi bagi petani lain untuk mengadopsi teknologi dan metode budidaya yang lebih modern dan efisien.

“Kami sangat berterima kasih kepada Koramil Solokuro. Pendampingan yang diberikan tidak hanya memberi hasil nyata, tetapi juga membangkitkan semangat baru bagi petani kami,” ungkap Hamtoro dengan mata berbinar.

Lebih dari sekadar panen, kegiatan ini menjadi simbol harmoni antara aparat, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun kemandirian pangan.

Di tengah tantangan perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan, sinergi seperti inilah yang menjadi benteng pertahanan paling kokoh.

Dengan semangat gotong royong dan visi yang jauh ke depan, Desa Tebluru membuktikan bahwa ketahanan pangan bukan mimpi semata tetapi sebuah kenyataan yang bisa diraih bersama. (Ded)