GRESIK – Sebuah insiden menghebohkan terjadi di area wisata religi Sunan Giri, Gresik, dimana nisan makam dilaporkan hilang pada malam 20 Ramadan 2025. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran serius akan keamanan situs bersejarah tersebut.
Zaini, juru kunci Makam Sunan Giri, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini dan mendesak adanya tindakan tegas dari pihak berwenang.
”Hilangnya nisan makam ini sangat mengkhawatirkan. Jika tidak ada tindakan tegas, saya khawatir kejadian serupa akan terulang,” ujarnya, Kamis 3 April 2025.
Ia juga menyoroti maraknya kasus makam yang berpotensi disalahgunakan untuk tujuan yang tidak bertanggung jawab. Zaini menekankan nilai sejarah makam tersebut sebagai bagian dari cagar budaya yang sangat berharga.
”Pihak berwenang harus memberikan perhatian lebih terhadap keamanan area makam. Kehilangan nisan makam ini bukan hanya kehilangan bangunan, tapi juga kehilangan sejarah dan budaya,” tegasnya.
Ia berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan memastikan keamanan cagar budaya yang sangat berharga ini.
Zaini juga menyarankan agar bangunan makam dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai.
Selain itu, Zaini juga mempertanyakan tanggung jawab petugas jaga yang digaji oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Gresik.
Ia menjelaskan bahwa petugas di Makam Sunan Giri dibagi menjadi dua, yaitu juru kunci yang bertugas di dalam makam dan juru pelihara dari Disbudpar yang menjaga area luar makam.
Namun, ia menyayangkan adanya petugas juru pelihara yang seharusnya menjaga area luar, justru ikut mendata pendaftaran pengunjung di dalam makam.
”Ini bukan tugas mereka. Petugas pendaftaran pengunjung sudah ada,” jelas Zaini.
Ia mempertanyakan efektivitas penjagaan jika petugas sering meninggalkan pos jaga.
”Apakah petugas juru pelihara dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika mereka sering berpindah-pindah?” tanya Zaini dengan nada bingung.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai sistem pengamanan di situs-situs bersejarah.
Diharapkan, pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk memastikan keamanan cagar budaya yang sangat berharga ini. (Az)