LAMONGAN – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dari akar rumput, Polsek Lamongan Kota mengambil langkah konkret melalui kegiatan monitoring ketahanan pangan yang digelar di Desa Made, Kecamatan Lamongan, pada hari Minggu (4/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif strategis bertajuk Pekarangan Pangan Bergizi (P2B), yang diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang terhadap tantangan ketersediaan pangan dan gizi di tingkat lokal.
Dipimpin langsung oleh Kapolsek Lamongan Kota, Kompol M Fadelan, kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin institusi keamanan, tetapi juga bentuk nyata sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam membangun kemandirian pangan berbasis komunitas. Dalam sambutannya, Kompol Fadelan menekankan pentingnya peran aktif warga dalam memanfaatkan potensi pekarangan yang selama ini terbengkalai.
Kita ingin mengajak masyarakat untuk melihat lahan di sekitar rumah bukan sebagai ruang kosong, tapi sebagai sumber kehidupan. Menanam sayur, buah, dan tanaman bergizi lainnya bisa menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar, baik bagi keluarga maupun desa,” ujar Kompol Fadelan dengan penuh semangat.
Program P2B bukan hanya soal menanam, melainkan soal membangun kesadaran akan pentingnya food security yang berkelanjutan. Dengan menumbuhkan kebiasaan menanam di pekarangan sendiri, masyarakat didorong untuk lebih mandiri, mengurangi ketergantungan pada pasar, dan meningkatkan konsumsi makanan bergizi.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga diisi dengan pendampingan teknis dari pihak Polsek bersama petugas penyuluh pertanian. Warga diberikan edukasi mengenai teknik budidaya sederhana, pemilihan bibit unggul, hingga cara pengolahan hasil panen agar bernilai tambah ekonomi.
Desa Made dipilih sebagai lokasi pilot project karena dinilai memiliki potensi lahan pekarangan yang cukup luas dan masyarakat yang antusias untuk berinovasi. Banyak warga yang menyambut baik kegiatan ini dan mulai merancang kebun mini di halaman rumah mereka. Selain aspek pangan, kegiatan ini juga menumbuhkan semangat gotong royong dan solidaritas sosial.
Inisiatif yang dilakukan oleh Polsek Lamongan Kota ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat. Mereka berharap agar kegiatan serupa bisa diperluas ke desa-desa lain dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun instansi terkait lainnya.
Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, inflasi pangan, dan krisis ekonomi, langkah-langkah kecil seperti ini menjadi penting. Ketahanan pangan tidak semata urusan pemerintah pusat, tapi menjadi tanggung jawab bersama, dimulai dari tingkat keluarga hingga komunitas desa.
Dengan adanya program P2B ini, Polsek Lamongan Kota membuktikan bahwa keamanan bukan hanya soal menjaga ketertiban, tetapi juga melibatkan peran aktif dalam meningkatkan kesejahteraan warga, Tanaman bergizi di pekarangan rumah bukan hanya memberi hasil panen, tetapi juga harapan bahwa kemandirian bisa tumbuh dari tanah yang digarap dengan cinta dan semangat bersama. (Ded)