LAMONGAN – Udara pagi desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Terasa Berbeda, Minggu (25/5/2025).
Derap langkah para petani yang bersatu dalam Gerakan Pengendalian Tikus (GERDAL) menggema seiring semangat memberantas hama demi masa depan pertanian yang lebih cerah.
Turut mendampingi langkah mereka adalah anggota Koramil 0812/15 Karanggeneng, yang hadir sebagai wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat.
Kegiatan GERDAL ini bukan sekadar rutinitas pertanian, melainkan upaya kolektif menyelamatkan hasil panen dari ancaman tikus yang kian merajalela. Tikus sawah yang selama ini menjadi momok para petani, diberantas melalui gerakan terpadu yang penuh kebersamaan dan kepedulian.
“Alhamdulillah, kami merasa lebih kuat dan percaya diri dengan adanya dukungan dari Koramil. Pendampingan ini membuat kami lebih semangat dan yakin akan hasil yang lebih baik,” ungkap Ahmad, seorang petani yang turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Para anggota Koramil tidak hanya berdiri sebagai pengamat, mereka turun langsung ke lapangan, membantu mengatur strategi, mengoordinasikan kelompok tani, dan memberikan arahan agar kegiatan berjalan efektif dan efisien.
Semangat gotong royong tampak nyata di antara mereka yang berjuang bukan hanya demi lahan, tetapi demi ketahanan pangan bangsa.
Danramil 0812/15 Karanggeneng menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk komitmen TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Kami hadir untuk memastikan bahwa para petani tidak berjalan sendiri. Dengan sinergi yang baik, kita bisa mengatasi tantangan pertanian, termasuk ancaman hama tikus,” ujarnya.
Melalui GERDAL, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap kondisi lahan pertanian dan pentingnya pengendalian hama secara berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk turut bergerak dalam menjaga produktivitas pertanian.
Dengan kerja sama erat antara TNI dan masyarakat, harapan akan panen yang melimpah dan kesejahteraan petani bukanlah angan-angan belaka. GERDAL bukan hanya gerakan membasmi tikus, tetapi juga simbol persatuan dalam menjaga tanah ibu pertiwi.(Ded)