TUBAN – Prestasi luar biasa SMAN 1 Soko, Kabupaten Tuban, dengan meluncurkan DT Mart Lestari, unit kewirausahaan siswa berbasis digital dan kreatif yang menjadi simbol nyata transformasi pendidikan menengah ke arah yang lebih adaptif dan inovatif.
Peresmian yang digelar pada Sabtu (5/7/2025) ini disambut meriah oleh unsur sekolah dan menjadi momen bersejarah yang ditandai dengan pengguntingan pita melati serta penandatanganan prasasti oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, (Kadisdik Jatim) Dr. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M.
Dalam sambutannya, Kadisdik Jatim Aries Agung Paewai menyampaikan rasa kagum sekaligus apresiasi atas semangat inovasi yang digagas oleh SMAN 1 Soko.
Menurutnya, program Double Track bukan sekadar program tambahan, tapi merupakan strategi jitu untuk membekali siswa dengan keterampilan nyata yang relevan dengan dunia kerja dan perkembangan zaman.
“Kita tidak lagi bicara teori semata. Inovasi seperti ini adalah bentuk nyata bahwa pendidikan bisa menyatu dengan teknologi dan kebutuhan industri,” tegas Aries.
Setelah meresmikan DT Mart, Aries Agung Paewai meninjau langsung berbagai unit unggulan hasil implementasi program Double Track.
Salah satunya adalah stan tata boga, yang menyuguhkan aneka kreasi makanan sehat buatan siswa.
Ada juga Cafe Double Track yang dirancang menyerupai kafe profesional sebagai tempat praktik keterampilan kuliner siswa.
Yang paling menarik perhatian, tentu saja DT Mart Lestari yang kini telah menerapkan sistem transaksi digital QRIS. Fitur ini bukan hanya mempermudah proses jual beli, tetapi juga sekaligus menjadi sarana pembelajaran langsung tentang ekonomi digital bagi siswa.
Tak berhenti di situ, Kadisdik juga mengunjungi unit produksi kreatif yang menampilkan ragam karya dari berbagai jurusan.
Di jurusan tata rias, para siswa unjuk kebolehan dalam layanan nail art dan make-up profesional.
Di sisi tata boga, produk khas seperti rendang, keripik pisang, kue lumpur, hingga makanan kering disajikan dalam kemasan estetik berstandar pasar.
Sementara itu, jurusan multimedia dan desain grafis turut memamerkan hasil karya berupa kaos sablon, tumbler, pin, hingga produksi video kreatif.
Semua ini menunjukkan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar teori, tetapi juga ruang ekspresi dan produksi bernilai ekonomi.
Kadisdik Jatim juga memuji kondisi lingkungan sekolah yang bersih, rapi, dan asri. Baginya, suasana seperti itu adalah cermin dari budaya kerja yang disiplin dan profesional, yang sangat penting dalam membentuk atmosfer belajar yang kondusif.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Aries menyampaikan pesan khusus untuk seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMAN 1 Soko.
Dirinya menekankan pentingnya menanamkan tiga pilar utama dalam dunia pendidikan masa kini, yakni Inovasi, Kreativitas dan Inisiatif.
“Tiga kunci ini bukan sekedar kata, tapi harus menjadi nafas dalam setiap langkah pendidikan. SMAN 1 Soko telah membuktikan bahwa sekolah bisa jadi pusat inovasi dan pemberdayaan generasi muda,” tegasnya.
Tak hanya itu, Dr. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M. juga berkesempatan langsung menjadi narasumber podcast siniar Jendela DT.
Dalam sesi ini, ia berdiskusi bersama Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMA, Suhartatik, S.Pd., M.Psi, serta Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro, Hidayat Rahman, S.Pd., M.M. Sesi ini menjadi ajang berbagi wawasan dan gagasan mengenai pengembangan pendidikan ke depan.
Peresmian DT Mart Lestari ini adalah tonggak penting dalam sejarah SMAN 1 Soko yang menandai kemajuan sekolah dalam mencetak lulusan mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja modern.
Dengan program Double Track, SMAN 1 Soko membuktikan bahwa pendidikan bisa menjelma menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing tinggi. (Er)