LAMONGAN – Di tengah hamparan sawah yang membentang di belakang Pondok Pesantren Rodhotus Sholikin, Desa Kedali, Kecamatan Pucuk. Rabo (6/8/2025)
semangat kebersamaan dan cita-cita besar untuk kemandirian pangan tumbuh subur bersama tanah yang siap ditanami.
Pada Rabu pagi yang cerah itu, Polres Lamongan bersama berbagai elemen
masyarakat melaksanakan Zoom Meeting dan penanaman jagung serentak.
sebagai bagian dari dukungan nyata terhadap program Swasembada Pangan Nasional Tahun 2025.
Kegiatan ini bukan sekadar menanam biji jagung, melainkan juga menanam harapan.
bahwa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam memenuhi kebutuhan pangan,
dimulai dari pondok pesantren yang menjadi pilar pendidikan dan penggerak kehidupan masyarakat.
Dengan dipimpin oleh AKP Turkhan Badri, S.H., Kasat Binmas Polres Lamongan.
kegiatan ini menggambarkan sinergi harmonis antara Polri,
Kementerian Pertanian RI, pemerintah desa, tokoh agama, serta para santri, Hadir dalam kegiatan tersebut:
1. KOMPOL Dedik Winardi, S.H.Kabag SDM Polres Lamongan
2. AKP Su’ud, S.H., M.H.Kapolsek Pucuk
3.Mawardi, S.T. Kepala Desa Kedali
4. KH. Nurul Huda Pengasuh Ponpes Rodhotus Sholikin
Anggota Bhabinkamtibmas dan Polsek Pucuk Para santri dan masyarakat sekitar.
Diawali dengan pengecekan kesiapan lahan dan perlengkapan, acara dilanjutkan dengan Zoom Meeting bersama Irwasum Polri,
mewakili Kapolri, yang juga terhubung serentak dengan ratusan pondok pesantren se-Jawa Timur.
Usai mengikuti arahan dan motivasi dari Mabes Polri, seluruh peserta turun langsung ke sawah. Dengan cangkul, benih.
dan semangat gotong royong, mereka memulai penanaman jagung secara simbolis sebuah langkah kecil yang menyimpan makna besar.
Kabag SDM Polres Lamongan, KOMPOL Dedik Winardi, S.H., dalam sambutannya mengatakan:
“Ini bukan hanya tentang bertani, ini tentang membangun ketahanan. Kami ingin pesantren menjadi bagian dari solusi nasional, sekaligus menjadi contoh nyata bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari lingkungan terdekat.”
Kegiatan ini disambut antusias oleh para santri dan pengasuh pondok. Wajah-wajah muda yang biasanya disibukkan dengan kitab dan pelajaran agama.
kini turun langsung merasakan tanah, menggenggam harapan, dan menanam masa depan.
KH. Nurul Huda, selaku pengasuh pondok pesantren, menyampaikan apresiasinya.
atas keterlibatan kepolisian dalam mengajak pesantren aktif berkontribusi untuk negeri.
“Santri itu tidak hanya bisa mengaji, tapi juga bisa memberi solusi. Dengan menanam, kami ikut menjaga negeri ini tetap kuat dan sejahtera,” ujarnya.
Menuju Ketahanan yang Berkelanjutan
Penanaman jagung ini menjadi simbol kuat semangat kolaborasi.
antara aparat, pemerintah, pesantren, dan masyarakat. Bukan hanya sebagai kegiatan seremonial.
tetapi sebagai bagian dari gerakan panjang menuju ketahanan pangan berkelanjutan yang dimulai dari akar rumput.
Di atas tanah yang ditaburi benih, kini tumbuh harapan bahwa Indonesia ke depan bisa lebih mandiri, kuat.
dan bersatu melalui kerja sama yang nyata dan tulus.(Ded)