LAMONGAN – Dalam upaya mempercepat terwujudnya Jaminan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage/UHC) di Kabupaten Lamongan, BPJS Kesehatan menggandeng para Agen PESIAR sebuah garda terdepan yang bertugas menyusuri lapisan masyarakat paling dasar, Jumat (9/5/2025)
Melalui Program PESIAR (Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi), para agen yang berasal dari desa dan kelurahan setempat ini melakukan pendataan, edukasi, hingga membantu proses pendaftaran warga yang belum memiliki jaminan kesehatan. Mereka tidak sekadar bertugas administratif, tetapi juga menjadi ujung tombak penyambung harapan masyarakat akan layanan kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Janoe Tegoeh Prasetijo, menyebut program ini sebagai langkah konkret demi mewujudkan target nasional: minimal 98% penduduk terdaftar sebagai peserta JKN. “Dengan sistem yang semakin canggih dan agen-agen kami yang aktif di lapangan, masyarakat kini bisa mendapatkan layanan cukup dengan menunjukkan NIK tanpa perlu membawa kartu fisik,” ungkapnya.
Hingga awal Mei 2025, tercatat sebanyak 86,95% atau 1.188.981 warga Lamongan telah terdaftar dalam Program JKN. Angka ini terus didorong naik melalui peran kolaboratif agen dan pemerintah desa.
Salah satu Agen PESIAR, Supriyanto, menuturkan bagaimana kehadiran mereka menjadi angin segar bagi warga pedesaan. Banyak warga yang sebelumnya kesulitan mendaftar, kini terbantu. Kami hadir bukan hanya sebagai penghubung, tapi juga pendamping dalam memahami pentingnya perlindungan kesehatan,” ujarnya.
Dibentuk melalui rekomendasi resmi dari kepala desa atau lurah, para agen dipilih dari warga yang aktif dalam kegiatan sosial, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta cakap dalam mengoperasikan sistem digital. Dengan semangat gotong royong dan dedikasi tinggi, mereka menjadi harapan baru bagi tercapainya layanan kesehatan yang merata, cepat, dan setara.
Langkah ini menunjukkan bahwa pembangunan kesehatan bukan hanya soal infrastruktur dan teknologi, melainkan juga tentang pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku utama perubahan.(Ded)